JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk bakal fokus melayani angkutan laut di dalam negeri ketimbang luar negeri. Perusahaan dengan kode saham TPMA di Bursa Efek Indonesia ini mengambil langkah tersebut pasca insiden penyanderaan awak kapal Indonesia oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Terlebih pemerintah masih melarang kegiatan pengiriman barang ke luar negeri, khususnya Filipina, dengan pertimbangan keamanan. "Kami alokasikan ke dalam negeri atau pelayaran antara pulau," kata Ronny Kurniawan, Presiden Direktur PT Trans Power Marine Tbk, Jumat (3/5). Selama ini angkutan ekspor batubara Trans Power memang lebih banyak mengarah ke Filipina. Tapi sejak April 2016 TPMA belum mengirim batubara ke luar negeri.
Trans Power lebih fokus ke domestik
JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk bakal fokus melayani angkutan laut di dalam negeri ketimbang luar negeri. Perusahaan dengan kode saham TPMA di Bursa Efek Indonesia ini mengambil langkah tersebut pasca insiden penyanderaan awak kapal Indonesia oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Terlebih pemerintah masih melarang kegiatan pengiriman barang ke luar negeri, khususnya Filipina, dengan pertimbangan keamanan. "Kami alokasikan ke dalam negeri atau pelayaran antara pulau," kata Ronny Kurniawan, Presiden Direktur PT Trans Power Marine Tbk, Jumat (3/5). Selama ini angkutan ekspor batubara Trans Power memang lebih banyak mengarah ke Filipina. Tapi sejak April 2016 TPMA belum mengirim batubara ke luar negeri.