Trans Power Marine (TPMA) bidik pendapatan naik 15% di 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk optimistis industri pelayaran di 2020 masih ciamik didorong tingkat konsumsi komoditas yang membaik. Alhasil, perusahaan yang memiliki kode emiten TPMA ini membidik pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 15%.

Direktur TPMA Rudy Sutiono mengatakan, tren industri pelayaran saat ini sedang bagus. "Kami lihat walaupun secara harga lebih kecil, tapi dari segi kuantitas tetap bertumbuh," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1).

Hal ini terjadi karena dari tingkat eksplorasi dan tingkat konsumsi dari komoditas masih cukup baik. Seperti batubara yang mengalami kenaikan konsumsi setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru. Salah satunya adalah milik PLN di Cilacap.


Baca Juga: Sulit dapatkan kapal, Trans Power Marine (TPMA) baru belanjakan capex Rp 47 miliar

Selain itu, di kawasan Sulawesi ada tambang nikel dan rencana pembangunan pabrik baterai lithium. Sehingga, pengangkutan batubara yang sebelumnya hanya rute Kalimantan-Jawa, kini juga juga berlabuh ke Sulawesi.

"Dengan sendirinya kebutuhan kapal tongkang akan bertambah, tetapi di satu sisi pertambahan kapal tongkang di Indonesia tidak signifikan sehingga pasarnya masih sangat besar untuk industri pelayaran," ungkap Rudy. 

Hal tersebut juga membuat Trans Power Marine berencana menambah 6 kapal baru. Namun, Rudy mengaku, pencarian kapal bekas saat ini masih sulit. Ini berkaca dari rencana TPMA tahun lalu, di mana perusahaan juga berencana menambah 6 kapal, namun hanya mampu membeli 2 unit kapal.

Baca Juga: Trans Power (TPMA) sebut pihaknya kewalahan menangani permintaan angkutan batubara

Walau sulit, namun TPMA tetap berencana mengalokasikan belanja modal sama dengan tahun lalu yakni US$ 10 juta - US$ 12 juta guna menambah 6 kapal. 

Rudy melanjutkan, alokasi belanja modal ini masih tentatif lantaran pihaknya memiliki rencana untuk membeli kapal mother vessel. Hitungannya, harga 1 kapal jenis mother vessel mencapai US$ 10 juta.

Saat ini, TPMA telah ini memiliki 37 armada. Selain itu, pihaknya juga memiliki kapal sewa sebanyak 6 hingga 10 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari