Trans Power Marine (TPMA) Catat Kenaikan Permintaan Pengangkutan Batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menyatakan saat ini kontrak pengangkutan batubara mengalami kenaikan permintaan dibandingkan dengan armada yang ada.

Namun demikian Direktur TPMA, Rudy Sutiono tidak menjabarkan lebih jauh mengenai besaran kenaikan yang terjadi.

"Kontrak-kontrak pengangkutan batubara yang ada masih terus berjalan bahkan saat ini kondisi di market demand lebih besar dari supply armada. Secara hitung-hitungannya tidak ada, tapi permintaan memang lebih besar dari tahun lalu. Banyak yang minta armada tapi armada kami sudah kerja semua," tuturnya saat dihubungi oleh Kontan, Rabu (10/8).


Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Catat Kenaikan Pendapatan 51% pada Semester I

Lebih jauh, pihaknya juga tidak menetapkan kenaikan harga pengangkutan. Rudy mengatakan harga angkut naik umumnya adalah penyesuaian untuk kenaikan BBM, untuk hal tersebut pelanggan yang menanggung selisih kenaikan BBM tersebut.

Sebagai informasi, TPMA membukukan pendapatan senilai US$ 28,76 juta pada semester pertama tahun ini. Nilai tersebut tumbuh 51,95% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 19,61 juta.

Seiring dengan itu, TPMA juga mencatat kenaikan beban langsung 33,62% dari sebelumnya US$ 14,78 juta menjadi US$ 19,75 juta pada semester pertama tahun ini. Sehingga, Trans Power Marine membukukan laba kotor US$ 9 juta atau tumbuh 86,33% dari periode yang sama tahun lalu US$ 4,83 juta.

 
TPMA Chart by TradingView

Rudy mengatakan, hingga dengan Juni 2022, pihaknya sudah menyerap capex sekitar US$ 3,3 juta untuk melakukan down payment pembelian armada dan docking rutin armada.

"Sesuai dengan hasil saat RUPS bulan Juni, tahun ini kami rencanakan penambahan 2 sampai 3 set tug and barge dengan budget US$ 14 juta," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .