KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk lihat potensi industri kapal angkut di semester II akan semakin membaik. Adapun faktornya semakin bertumbuhnya industri (pabrik) yang akan meningkatkan permintaan batu bara. Rudi Sutiono, Direktur Trans Power Marine menyebutkan bahwa pihaknya kewalahan untuk menangani permintaan batubara yang terus meningkat. "Kami sampai sewa kapal, karena utilisasi kami sudah 100%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8). Baca Juga: Tambah kapal, Trans Power Marine (TPMA) siapkan belanja modal Rp 150 miliar Armada perseroan sendiri saat ini disebutnya sebanyak 35 set tug boat dan tongkang, serta 3 armada crane barge. Walaupun begitu, lantaran tingginya permintaan membuat pihaknya sewa 4 hingga 5 set kapal tug boat dan tongkang. Sayangnya, untuk nilai kontrak yang digenggam Rudi enggan memaparkannya. Walaupun begitu, ia memaparkan tiga pelanggan utamanya yakni Korintiga Hutani, Jorong Barutama, dan Boreno Indobara yang menjadi kontributor terbesar dari kontrak yang didapatkan. "Mereka berkontribusi lebih dari 50% terhadap nilai kontrak," tuturnya. Oleh sebab itu, untuk terus menangkap permintaan pasar pihaknya akan kembali menambah 1 set tug boat dan tongkat yang mana selama semester I kemarin disebutnya telah ditambahkan satu set. Asal tahu saja, untuk satu set tug boat dan tongkang yang berumur 5-10 tahun harganya sebesar Rp 23 miliar hingga Rp 24 miliar. Penambahan armada tersebut juga sebagai strategi meningkatkan laba bersih perseroan. "Karena kami sewa sehingga kami harus membayar biayanya dan mengakibatkan margin profit mengecil," tuturnya. Baca Juga: Pertengahan tahun, Trans Power Marine (TPMA) akan tambah enam set kapal tunda
Trans Power (TPMA) sebut pihaknya kewalahan menangani permintaan angkutan batubara
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk lihat potensi industri kapal angkut di semester II akan semakin membaik. Adapun faktornya semakin bertumbuhnya industri (pabrik) yang akan meningkatkan permintaan batu bara. Rudi Sutiono, Direktur Trans Power Marine menyebutkan bahwa pihaknya kewalahan untuk menangani permintaan batubara yang terus meningkat. "Kami sampai sewa kapal, karena utilisasi kami sudah 100%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8). Baca Juga: Tambah kapal, Trans Power Marine (TPMA) siapkan belanja modal Rp 150 miliar Armada perseroan sendiri saat ini disebutnya sebanyak 35 set tug boat dan tongkang, serta 3 armada crane barge. Walaupun begitu, lantaran tingginya permintaan membuat pihaknya sewa 4 hingga 5 set kapal tug boat dan tongkang. Sayangnya, untuk nilai kontrak yang digenggam Rudi enggan memaparkannya. Walaupun begitu, ia memaparkan tiga pelanggan utamanya yakni Korintiga Hutani, Jorong Barutama, dan Boreno Indobara yang menjadi kontributor terbesar dari kontrak yang didapatkan. "Mereka berkontribusi lebih dari 50% terhadap nilai kontrak," tuturnya. Oleh sebab itu, untuk terus menangkap permintaan pasar pihaknya akan kembali menambah 1 set tug boat dan tongkat yang mana selama semester I kemarin disebutnya telah ditambahkan satu set. Asal tahu saja, untuk satu set tug boat dan tongkang yang berumur 5-10 tahun harganya sebesar Rp 23 miliar hingga Rp 24 miliar. Penambahan armada tersebut juga sebagai strategi meningkatkan laba bersih perseroan. "Karena kami sewa sehingga kami harus membayar biayanya dan mengakibatkan margin profit mengecil," tuturnya. Baca Juga: Pertengahan tahun, Trans Power Marine (TPMA) akan tambah enam set kapal tunda