Trans Retail: Pasar ritel offline masih besar, asalkan inovatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati banyak pelaku usaha di sektor ritel mengeluh bisnis lesu sejak tahun lalu, namun PT Trans Retail Indonesia justru melihat kondisi yang berbeda. Perusahaan di bawah naungan CT Corp itu malah optimistis ceruk pasar ritel offline masih sangat besar. Peritel ini juga masih gencar ekspansi.

General Manager Corporate Communication Trans Retail Satria Hamid Ahmadi mengatakan, saat ini dengan tantangan zaman yang ada, perusahaan ritel harus berbenah dan mengikuti keinginan pelanggan. Menurutnya, Trans Retail yang memiliki gerai Carrefour, Transmart dan Groserindo justru adaptif.

“Dengan persaingan ritel offline dengan online itu kami tidak bisa berpangkut tangan, jadi sebenarnya offline masih bisa eksis kok tetapi memang harus berinovasi,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (22/3).


Salah satunya dengan memberikan shopping experience kepada pelanggan agar mau datang dan berbelanja, tidak melulu dengan diskon melainkan dengan konsep ataupun desain baru agar mampu menarik pengunjung. Buktinya, kata Satria, jumlah trafik pengunjung dan basket size di gerai-gerai miliknya masih stabil hingga saat ini.

“Intinya ritel itu akan terus bisa berkembang sejauh dia bisa melihat potensi pasar dan kami harus bergerak dan berubah. Ini untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan konsumen dan kami ingin Transmart menjadi trend setter di situ,” lanjutnya.

Selain itu, saat pelaku industri ritel mulai menahan ekspansi sembari membaca pasar, pihaknya justru akan terus mengembangkan pasar baru melalui pembukaan-pembukaan gerai baru di lokasi-lokasi yang baru.

“Di saat yang lain tidak menambah toko, atau kalau menambah tidak banyak, kami malah menambah 26 gerai baru pada tahun ini. Itu komitmen kami, belum lagi yang kami re-modeling dari Carrefour menjadi Transmart,” imbuh Satria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini