Trans Sumatera Bakauheni-Palembang dibangun 2017



JAKARTA.Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) akan melanjutkan proyek jalan tol Trans Sumatera. Namun, ruas jalan tol yang menjadi fokus pemerintah adalah ruas Bakauheni-Palembang. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuldjono bilang, pembangunan proyek tol Bakauheni-Palembang merupakan instruksi dari Presiden Jokowi usai melakuan kunjungan ke Lampung, pekan lalu.

Menurut Basuki, pada ruas tol tersebut, pemerintah menargetkan bisa membangun jalan sepanjang 373 kilometer. Pembangunan kontruksinya ditargetkan mulai tahun 2017.  Pembangunan jalan tol tersebut melalui investasi swasta sebesar Rp 45 triliun. “Biaya pengadaan tanah ruas tol itu dari APBN 2015-2016. Pembebasan lahan dimulai tahun 2015 dan diharapkan bisa rampung dalam dua tahun,” kata Basuki, Senin (1/12).


Dia menambahkan, sebagai pelaksana pembangunan konstruksi akan dilakukan PT Hutama Karya Tbk bekerjasama dengan PT Jasa Marga Tbk. Tapi, karena investment return ratio (IRR) dari proyek tersebut financial not valuable, pemerintah akan ikut menyumbang melalui penyertaan modal melalui Penyertaan Investasi Pemerintah (PIP). 

Sebab, kata Basuki, dengan IRR yang financialy not valuable, bank tidak akan memberi pinjaman dana untuk membangun konstruksi jalan tol tersebut. Karena itu, harus ada bantuan APBN dalam bentuk PIP. Namun, besaran dana bantuan hanya 8% dari total investasi Rp 45 Triliun.

Untuk tahap awal, Kemen PU-Pera bersama Kementerian BUMN, PT ASDP (Persero), PT Hutama Karya Tbk (HK), dan PT Jasamarga Tbk (JSMR) akan membentuk tim teknis untuk menyusun pengembangan dermaga di Merak, linement, dan pelaksanaan pekerjaan ruas tol Bakauheni-Palembang. "Besaran biaya pembebasan lahannya nanti akan dibahas oleh tim teknis ini," imbuh Basuki.

Menteri BUMN, Rini Soemarno menambahkan, untuk  membantu Hutama Karya dan Jasa Marga membangun ruas tol Bakauheni-Palembang, kementerian BUMN akan mendorong perusahaan pelat merah lainnya di sektor Karya untuk turut berinvestasi.

Rini menilai, Hutama Karya akan sangat berat untuk membangun proyek tol itu tanpa bantuan BUMN Karya lainnya, terutama dalam kondisi keuangan perusahaan yang sedang tidak bagus. "Karena itu, kami akan mendorong BUMN Karya lain untuk masuk dalam proyek ini. Jadi BUMN-BUMN tersebut nantinya akan membentuk sindikasi dalam membangun jalan tol," ujarnya.

Rini melanjutkan, pembangunan proyek Trans Sumatera ke depan tidak hanya berfokus pada ruas jalan tol. Kelak, ada penambahan dermaga di pelabuhan Bakauheni dan Merak untuk mendukung jalan tol Trans Sumatera itu.

Selain itu, akan dibangun juga rel kereta api yang lokasinya berada di sebelah ruas jalan tol tersebut. "Jadi, pemerintah akan membangun infrastruktur yang terpadu, bukan hanya jalan tol, tapi juga pembangunan rel kereta api, dan pembenahan dermaga di dua pelabuhan, Bakauheni dan Merak," ujar Rini.

Saat ini, volume penyeberangan di lintas Sumatera-Jawa melalui pelabuhan Merak dan Bakauheni sekitar 7.000 kendaraan per hari. Ke depan, pemerintah akan meningkatkan volumenya menjadi 12.000 kendaraan per hari. 

Adapun ruas jalan tol Bakauheni-Palembang yang akan dibangun, yakni Bakauheni-Babatan, Babatan-Tegineneng, Tegineneng-Terbangi Besar, Terbangi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Indralaya, dan Palembang-Indralaya. Rencananya pembangunan ini akan selesai pada 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa