KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja agen BRILink, agen branchless banking milik Bank BRI tumbuh sepanjang 2018. Sekretaris Bank BRI Bambang Tribaroto mengungkapkan, hingga akhir Desember 2018 BRI telah memiliki 401.550 agen BRILink di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat drastis dibandingkan jumlah agen di posisi akhir Desember 2017 yang berjumlah 279.750. “Artinya, dalam satu tahun terdapat penambahan sebanyak 121.800 orang agen, atau per hari BRI menerima 334 Agen BRILink baru,” ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (14/1). Bambang menambahkan, pertumbuhan jumlah agen ini berdampak signifikan terhadap jumlah transaksi dan volume transaksi Agen BRILink. Tercatat terdapat 378,7 juta transaksi atau tumbuh 87,47% yoy dibandingkan dengan 2017 sebanyak 202 juta transaksi. Sedangkan total volume transaksi tumbuh 72,04% year on year (yoy) menjadi Rp 512,7 triliun pada 2018. Padahal pada 2017 volume transaksi Agen BRILink baru Rp 298 triliun.
Transaksi agen BRILink tembus Rp 512,7 triliun sepanjang 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja agen BRILink, agen branchless banking milik Bank BRI tumbuh sepanjang 2018. Sekretaris Bank BRI Bambang Tribaroto mengungkapkan, hingga akhir Desember 2018 BRI telah memiliki 401.550 agen BRILink di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat drastis dibandingkan jumlah agen di posisi akhir Desember 2017 yang berjumlah 279.750. “Artinya, dalam satu tahun terdapat penambahan sebanyak 121.800 orang agen, atau per hari BRI menerima 334 Agen BRILink baru,” ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (14/1). Bambang menambahkan, pertumbuhan jumlah agen ini berdampak signifikan terhadap jumlah transaksi dan volume transaksi Agen BRILink. Tercatat terdapat 378,7 juta transaksi atau tumbuh 87,47% yoy dibandingkan dengan 2017 sebanyak 202 juta transaksi. Sedangkan total volume transaksi tumbuh 72,04% year on year (yoy) menjadi Rp 512,7 triliun pada 2018. Padahal pada 2017 volume transaksi Agen BRILink baru Rp 298 triliun.