Transaksi Agen Laku Pandai Perbankan Semakin Melesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimalisasi agen laku pandai yang dimiliki perbankan semakin gencar dilakukan. Tak hanya menjangkau potensi pasar yang lebih besar, kontribusi terhadap bisnis perbankan pun kian dirasakan.

Laku Pandai merupakan program keuangan inklusif yang dipelopori oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan keuangan melalui kerja sama dengan agen bank dan didukung penggunaan teknologi informasi.

Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang mencatat jumlah agen yang dimiliki kini telah mencapai 796,8 ribu agen atau tumbuh 22,4% secara tahunan (YoY). Jumlah tersebut pun membuat BRI menjadi bank dengan jumlah agen yang paling banyak di Indonesia.


“BRI sendiri telah memiliki 796.836 agen yang tersebar di 61.122 desa di seluruh pelosok Indonesia,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso belum lama ini.

Baca Juga: Jumlah Agen Tumbuh 22%, Kontribusi Agen BRILink Terus Meningkat

Sunarso pun mengungkapkan keberadaan AgenBRILink memang memiliki kontribusi besar terhadap kinerja Fee Based Income BRI. Di mana sepanjang Januari – Maret 2024 agen agen tersebut berhasil mencatatkan 285 juta transaksi finansial.

Dengan jumlah tersebut, agen milik BRI atau BRILink telah mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp 371 triliun. Capaian tersebut pun berdampak pada kontribusi fee based income yang didapat dari agen tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp 395,4 triliun.

Sebagai informasi, BRI juga telah memberikan beberapa inovasi di mana agen BRILink juga bisa langsung memberikan kredit. Namun, tak semua agen bisa memiliki fasilitas tertentu karena hanya yang nilai transaksi bulanannya sudah termasuk tinggi.

Sementara itu, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang juga memiliki catatan positif atas kinerja agen laku pandai yang dimilikinya. BNI Agen46 kini jumlahnya telah mencapai 194 ribu agen dengan kenaikan 13,6% YoY.

Adapun, volume transaksi yang dicatatkan per Maret 2024 telah mencapai Rp 11,13 triliun Direktur Layanan & Jaringan BNI Ronny Venir bilang transaksi tersebut berdampak kepada pendapatan non bunga atau Fee based income yang dihasilkan oleh BNI Agen46 yang mampu tumbuh 229,9% YoY.

Ronny melihat perkembangan bisnis BNI Agen46 yang menunjukkan pertumbuhan positif didukung oleh mekanisme besaran sharing profit dan menguntungkan untuk masyarakat yang menjadi BNI Agen46.  Di mana, fee atas transaksi yang dilakukan di BNI Agen46 dapat diterima secara real time oleh agen tersebut.

Baca Juga: Memacu Pertumbuhan Bisnis Agen Laku Pandai

Di sisi lain, Ia berpendapat BNI Agen46 juga memiliki peranan yang penting dalam penyaluran kredit dengan aktif dalam pemberian referral calon-calon debitur yang potensial. Agen pemberi referral tersebut juga telah melewati assessment dan memiliki profil transaksi serta pendapatan yang baik dengan jumlah customer base yang tinggi.

“Sebanyak 26,5 ribu BNI Agen46 juga turut diberikan Kredit Modal Kerja dengan nilai fasilitas lebih dari Rp. 8,96 triliun,” tambahnya.

Adapun, transaksi yang paling banyak dilakukan oleh BNI Agen46 hingga Maret 2024 adalah penarikan uang tunai dengan kontribusi sekitar 41%. Sementara, kontribusi terbesar kedua merupakan transaksi phone billing sekitar 31% dari total transaksi agen46.

Tak mau kalah, PT Bank Mandiri Tbk juga mencatat masih memiliki agen sebagai perpanjangan tangan cabang sebanyak 124,5 ribu agen. Di mana, agen-agen Mandiri tersebut berkontribusi pada 2,9 juta akun nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .