KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi perbankan lewat kantor cabang semakin menurun seiring dengan makin tingginya adaptasi transaksi digital pada nasabah. Alhasil, komposisi transaksi lewat kantor terhadap transaksi bank sudah sangat kecil. Ke depan, transaksi lewat cabang juga diperkirakan akan semakin berkurang. Oleh karena itu, perbankan sudah mulai mengubah konsep jaringan kantornya menyesuaikan perkembangan digital agar bisa lebih efisien. Di PT Bank Mandiri Tbk misalnya, transaksi ritel lewat e-channel sudah lebih dari 96% per kuartal III 2021. Sementara transaksi ritel sudah lebih 98% dilakukan lewat digital.
Baca Juga: Mitigasi risiko kolaborasi ekosistem digital, begini strategi Bank Mandiri "Secara persentase transaksi dari jaringan kantor (non e-channel) relatif menurun seiring dengan semakin banyaknya nasabah bertransaksi lewat e-channel," kata SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri pada Kontan.co.id, Selasa (16/11). Thomas mengatakan, Bank Mandiri akan mengarahkan peran kantor cabangnya ke depan untuk fokus pada pelayanan kepada nasabah seperti informasi dan penawaran produk baru, konsultasi produk dan layanan perbankan, dan kegiatan perbankan lainnya. Sedangkan transaksi finansial diharapkan dapat mulai beralih ke Self-service Machine dan digital channel. Dengan perkembangan digitalisasi, Bank Mandiri akan mengubah format jaringan kantor ke depan. Perseroan sudah memiliki inisiatif mengembangkan Branch of the Future untuk menjawab kebutuhan akan kecepatan, ketepatan dan keandalan dalam bertransaksi perbankan. Kantor cabang masa depan ini akan mampu mengintegrasikan seluruh layanan baik melalui channel Branch, Self-service Machine, Digital Channel, Remote Channel maupun channel lainnya. "Di dalam Branch of the Future selain terdapat proses bisnis baru, juga ditambahkan layanan baru seperti Video Conference Box di mana nasabah dapat berinteraksi dengan Agent Video Banking secara remote dan CS Machine untuk membantu penggantian kartu dan pembukaan rekening," kata Thomas.