Transaksi Berjalan Berpeluang Kembali Defisit, Kemungkinan Berlanjut hingga 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi neraca transaksi berjalan untuk berbalik defisit pada tahun 2023. 

Setelah, selama beberapa tahun terakhir neraca transaksi berjalan mencatat surplus. 

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, defisit transaksi berjalan pada tahun 2023 sebesar 0,4% produk domestik bruto (PDB). 


Meski demikian, ia juga melihat tetap adanya kemungkinan neraca transaksi berjalan untuk mencetak surplus di kisaran 0,4% PDB pada tahun ini. 

Baca Juga: Performa Neraca Dagang Barang Menurun, Transaksi Berjalan 2023 Diproyeksi Defisit

"Jadi, neraca transaksi berjalan tahun ini berpotensi surplus 0,4% PDB tetapi juga berpotensi defisit hingga 0,4% PDB," terang Perry di hadapan Komisi XI DPR RI, Kamis (31/8). 

Kemudian, kemungkinan defisit ini akan berlanjut pada tahun 2024. Dari perhitungannya, defisit transaksi berjalan pada tahun depan akan berada di kisaran 0,5% hingga 1,3% PDB. 

Walaupun berbalik defisit, Perry yakin ketahanan eksternal Indonesia masih akan terjaga. Plus, ini tetap akan mendukung prospek pergerakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). 

"Transaksi berjalan akan tetap menjaga prospek NPI tetap bagus. Didukung oleh aliran masuk modal asing, khususnya dari penanaman modal asing (PMA)," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi