Transaksi BI Fast Perbankan Tumbuh Pesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi menggunakan BI-Fast semakin diminati masyarakat Indonesia. Tercermin dari jumlah transaksinya yang kian melesat hingga semester I tahun ini. 

Bank Indonesia (BI) mencatat dari awal implementasi BI-Fast hingga semester I-2023, BI-Fast telah digunakan oleh 1,51 miliar transaksi. Sementara total penggunaan BI-Fast dari awal tahun hingga kuartal II-2023 sudah mencapai Rp 4.478,8 triliun.   

"Dengan perkembangan yang pesat ini, ada efisiensi transaksi yang dihasilkan. Bahkan, nilainya menyentuh Rp 6 triliun," ungkap Deputi Gubernur BI Juda Agung.


Ini menunjukkan, transaksi digital makin menjadi preferensi masyarakat. Dengan demikian, BI dan otoritas terkait akan berupaya untuk melakukan pengembangan.

Baca Juga: BI Rilis Fitur Transfer dan Tarik Tunai QRIS Tuntas

Sejumlah perbankan juga berhasil mencatatkan peningkatan yang cukup pesat pada transaksi BI-Fast. 

PT Bank Mandiri (BMRI) misalnya yang sampai dengan bulan Juli 2023 mencatat telah memproses 230 juta transaksi BI Fast atau naik sebesar 94% year on year (YoY), dengan nominal transaksi yang diproses mencapai Rp 665 triliun.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan, BI Fast berkembang cepat dan sangat diminati oleh nasabah bank Mandiri sebagai metode utama untuk transaksi transfer dana antar bank. Jumlah transaksi BI-Fast secara proporsi telah mencapai 65% dibandingkan transfer online pada posisi Juni 2023.

"Ini menunjukan bahwa fitur BI-Fast sudah menjadi pilihan utama nasabah dalam melakukan transaksi transfer antar Bank. Oleh karena itu, Bank Mandiri menargetkan untuk terus menjaga pertumbuhan frekuensi transaksi BI-Fast saat ini hingga akhir tahun 2023," ujar Thomas kepada kontan.co.id, Jumat (18/8).

Thomas menjelaskan, transaksi BI-Fast di Bank Mandiri 99% dilakukan pada channel Livin’ by Mandiri, dimana channel Livin’ by Mandiri adalah produk untuk segmen perorangan. Jadi, transaksi BI-FAST di Bank Mandiri didominasi oleh nasabah perorangan.

Dalam meningkatkan transaksi, Bank Mandiri terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada nasabah terkait kemudahan menggunakan fitur BI-FAST untuk melakukan transaksi transfer antar bank. Selain itu secara bertahap Bank Mandiri akan membuka fitur ini di channel-channel lainnya untuk mempermudah semua segmen nasabah melakukan transaksi BI-FAST.

Tak mau kalah, PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat, hingga Juli 2023 total nilai transaksi BI Fast mencapai Rp 14 triliun atau tumbuh lebih dari 250% YoY.

"Melihat tren pertumbuhan jumlah dan volume transaksi tersebut, kami optimis untuk prospek pendapatan yang diperoleh dari fitur transfer baik outgoing maupun ingoing transfer memberikan benefit berupa pendapatan fee based income, dengan jumlah frekuensi dan volume transaksi di Desember 2023 tumbuh YoY masing-masing minimal sebesar 20%," ungkap Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto.

Baca Juga: QRIS Sudah Bisa Transfer hingga Tarik Tunai, Berapa Biayanya?

Andi menyebut, frekuensi transaksi nasabah pengguna fitur BI-Fast masih didominasi oleh nasabah ritel yang memanfaatkan kemudahan transfer dengan biaya admin yang lebih murah dan bisa dilakukan 24 jam melalui fasilitas mobile banking. Meskipun begitu, kata Andi tidak sedikit nasabah small-medium korporasi yang juga memanfaatkan fasilitas BI-Fast dalam bertransaksi ke mitra kerja untuk menunjang bisnis mereka. 

Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan pertumbuhan jumlah transaksi digital minimal sebesar 25% dengan fokus peningkatan pada transaksi finansial sehingga mampu meningkatkan pendapatan FBI yang tumbuh lebih dari 30% dari pencapaian 2022.

Andi menegaskan, bahwa pihaknya yakin dengan target tersebut, seiring dengan strategi pengembangan produk dan fitur yang di launching di tahun 2023 seperti superapp BTN Mobile serta fitur-fitu lain di e-channel kelolaan BTN, maupun pelaksanaan event nasional dan lokal yang diselenggarakan oleh bank BTN.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi