Transaksi bisnis remitansi akhir tahun tumbuh lebih tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pengiriman uang dari dan ke luar negeri atau remitansi di sejumlah bank masih mengalami pertumbuhan transaksi. Menjelang akhir tahun, transaksi diperkirakan akan lebih ramai lagi.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya mencatat volume transaksi remitansi tumbuh 12,2% per Oktober 2019. Di mana kontribusi terbesar berasal dari transaksi remintasi asal Malaysia khusus Pekerja Migran Indonesia dan dari Amerika Serikat (AS) untuk transaksi korporasi.

Baca Juga: BNI raup pendapatan komisi Rp 136,2 miliar dari bisnis remitansi

Direktur Bisnis Internasional & Tresuri BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan, tren pertumbuhan bisnis remitansi masih cukup baik dan ditargetkan tumbuh dua digit sampai akhir tahun. "Khusus untuk bulan Desember secara historis terdapat tren pertumbuhan 10% dari rata-rata transaksi bulanan selama 2019 ," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (29/11).

Sampai akhir tahun, BNI menargetkan fee based income dari remintasi lebih dari Rp 200 miliar. Adapun per September, perseroan telah membukukan Rp 172 miliar atau tumbuh 7,6%.

PT Bank Mandiri Tbk juga memperkirakan transaksi pengiriman uang dari dan ke luar negeri (remitansi) akan meningkat pada akhir tahun, sama seperti pada saat jelang lebaran. Transaksi diprediksi naik 5% dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Bank BCA targetkan bisnis remitansi tumbuh 9%-10% tahun ini

Sampai akhir tahun, Bank Mandiri menargetkan, transaksi remitansi bisa mencapai sekitar 900.00 0 hingga 1 juta transaksi.

“Pada akhir tahun biasanya terdapat peningkatan transaksi remitansi retail Bank Mandiri seperti yang terjadi pada periode lebaran,” kata SPV Retail Deposit Products and Solution Bank Mandiri M Gumilang.

Hingga Oktober 2019, frekuensi remitansi retail baik outgoing maupun incoming telah mencapai sekitar 800.000 transaksi, tumbuh sebesar sekitar 4% YoY.

Baca Juga: Potensi besar, BNI targetkan volume transaksi remitansi tumbuh di atas 20% tahun ini

Untuk transaksi incoming remittance, sebesar 70% berasal dari negara Malaysia, Hong Kong, Saudi Arabia, Amerika Serikat, dan Singapura. Sedangkan untuk transaksi outgoing sebanyak 48% dilakukan ke negara Singapura, China, Amerika Serikat, Hong Kong, dan Australia.

Adapun Fee Based Income (FBI) yang didapat Bank Mandiri dari remitansi sampai Oktober telah mencapai Rp 110 miliar atau tumbuh 7% YoY. Sampai akhir tahun, Bank Mandiri menargetkan FBI dari bisnis remitansi sebesar Rp 124 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto