JAKARTA. Volume transaksi Juni 2015 di Bursa Komoditi dan Derivative Indonesia (BKDI) mengalami kenaikan 35,10% menjadi 51.028 lot dibanding bulan sebelumnya. Tapi, jika menilik pada raihan total kuartal dua 2015 sebesar 120.347 lot terlihat masih terjadi kemerosotan transaksi hingga 20,32% jika dibandingkan dengan raihan sepanjang kuartal satu 2015 lalu. Dalam transaksi BKDI, penopang utama sepanjang bulan Juni berasal dari kenaikan signifikan transaksi CPO dan Olein. Transaksi melesat 37,12% jadi 42.848 lot. Lalu disusul oleh transaksi emas yang naik 25,06% dibanding bulan sebelumnya menjadi 6.557 lot. Terakhir, transaksi timah juga mencatatkan kenaikan meski tidak besar yakni sekitar 26,89% menjadi 1.623 lot. Jika menilik kinerja kuartalan BKDI, terjadi penurunan transaksi sepanjang kuartal dua 2015. Hal ini disumbang oleh kemerosotan tajam transaksi emas sebesar 24,33% menjadi hanya 14.039 lot di kuartal dua. Kemudian transaksi CPO dan Olein juga hanya mencatatkan transaksi 102.461 lot atau turun 20,31%. Sedangkan timah kuartal dua cenderung stabil dibanding kuartal satu dengan penurunan hanya 1,51% menjadi 3.847 lot. Melihat transaksi di kuartal dua 2015 ini, Stella Novita Lukman, Head of Product Development BKDI tetap optimis target yang ditetapkan di tahun 2015 masih mampu dicapai. Hingga akhir tahun, BKDI menargetkan kenaikan volume transaksi 20% dibandingkan tahun 2014 lalu menjadi 832.019 lot. “Harapannya kontrak komoditas di BKDI dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar semaksimal mungkin untuk berbagai kebutuhan mulai dari lindung nilai hingga spekulasi,” ujarnya.
Transaksi BKDI naik di Juni, tapi kuartal II turun
JAKARTA. Volume transaksi Juni 2015 di Bursa Komoditi dan Derivative Indonesia (BKDI) mengalami kenaikan 35,10% menjadi 51.028 lot dibanding bulan sebelumnya. Tapi, jika menilik pada raihan total kuartal dua 2015 sebesar 120.347 lot terlihat masih terjadi kemerosotan transaksi hingga 20,32% jika dibandingkan dengan raihan sepanjang kuartal satu 2015 lalu. Dalam transaksi BKDI, penopang utama sepanjang bulan Juni berasal dari kenaikan signifikan transaksi CPO dan Olein. Transaksi melesat 37,12% jadi 42.848 lot. Lalu disusul oleh transaksi emas yang naik 25,06% dibanding bulan sebelumnya menjadi 6.557 lot. Terakhir, transaksi timah juga mencatatkan kenaikan meski tidak besar yakni sekitar 26,89% menjadi 1.623 lot. Jika menilik kinerja kuartalan BKDI, terjadi penurunan transaksi sepanjang kuartal dua 2015. Hal ini disumbang oleh kemerosotan tajam transaksi emas sebesar 24,33% menjadi hanya 14.039 lot di kuartal dua. Kemudian transaksi CPO dan Olein juga hanya mencatatkan transaksi 102.461 lot atau turun 20,31%. Sedangkan timah kuartal dua cenderung stabil dibanding kuartal satu dengan penurunan hanya 1,51% menjadi 3.847 lot. Melihat transaksi di kuartal dua 2015 ini, Stella Novita Lukman, Head of Product Development BKDI tetap optimis target yang ditetapkan di tahun 2015 masih mampu dicapai. Hingga akhir tahun, BKDI menargetkan kenaikan volume transaksi 20% dibandingkan tahun 2014 lalu menjadi 832.019 lot. “Harapannya kontrak komoditas di BKDI dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar semaksimal mungkin untuk berbagai kebutuhan mulai dari lindung nilai hingga spekulasi,” ujarnya.