Transaksi di Bursa Berjangka Jakarta sudah tembus 8 juta lot hingga akhir November



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah booming-nya investasi aset kripto di Indonesia beberapa waktu terakhir, rupanya tidak banyak mempengaruhi jumlah transaksi komoditas konvensional di bursa berjangka. 

Hal ini disampaikan Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta alias Jakarta Future Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang. Ia bilang, kehadiran aset kripto bukan memberikan dampak negatif, melainkan justru bisa menjadi sebuah sinergi dan saling melengkapi dalam dunia investasi. Ia mengungkapkan, JFX justru merasakan dampak positif dari pertumbuhan asset digital tersebut.

“Meskipun belum ada bursa khusus untuk aset kripto sehingga saat ini para nasabah bernaung di exchange masing-masing, adanya pertumbuhan nasabah di asset digital turut berdampak positif pada pertumbuhan nasabah di anggota JFX,” kata Stephanus ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/12).


Stephanus bilang, sejauh ini jumlah transaksi yang tercatat di JFX juga masih menunjukkan tren yang positif. Ia menyebut, jumlah transaksi sudah lebih dari 8 juta lot secara keseluruhan pada akhir November kemarin. Bahkan, angka tersebut diklaim masih akan terus bertambah ke depannya.

Baca Juga: Terbaru, ini daftar pedagang aset kripto resmi di Bappebti

Walaupun secara transaksi berada dalam tren positif, Stephanus menyebut JFX berada dalam posisi yang sulit untuk bisa mencapai target yang ditetapkan pada tahun ini, yakni sebanyak 11 juta lot. Namun, di sisa tahun ini, pihaknya akan memaksimalkan seluruh upaya agar bisa mencapai target tersebut. 

Salah satu caranya adalah menggenjot transaksi dengan turun ke bawah atau mendatang anggota bursa yang di daerah. Melalui cara tersebut, diharapkan secara akumulatif akan dapat mendongkrak realisasi transaksi di JFX sampai akhir tahun.

Sementara dari seluruh kontrak yang ditransaksikan di JFX, Stephanus bilang kontrak emas Loco London masih yang paling mendominasi. Tak hanya itu, kontrak ini juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Ia juga menyebut kontrak olein serta kopi termasuk ke dalam kontrak yang ramai ditransaksikan pada tahun ini.

“Kontrak-kontrak tersebut banyak diminati investor karena punya volatilitas harga yang tinggi. Ini menjadikan peluang bagi investor untuk mencari keuntungan,” imbuhnya. 

Dengan alasan yang sama, ia memperkirakan kontrak Loco London, olein, serta kopi masih akan jadi yang paling banyak ditransaksikan ke depannya. 

Baca Juga: ICDX optimistis bisa catatkan transaksi bilateral 8,5 juta lot pada akhir 2021 ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat