KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat kenaikan yang signifikan pada pendapatan non bunga atau fee based income mereka di kuartal III 2017. Tercatat fee based BNI tumbuh hingga 15,1% year on year (yoy). Angka tersebut berada di atas pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 7,5%. Menurut Direktur Bisnis Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo, faktor kenaikan tersebut didorong dari transaksi nasabah BNI. Jumlah akun yang bertambah mendorong transaksi untuk tumbuh. “Dengan adanya fasilitas mobile dan digital, maka transaksi akan terdorong dan meningkat,” ujar Anggoro saat ditemui lepas RUPSLB, Kamis (2/11). Anggoro menambahkah transaksi yang berperan dari sisi konsumer seperti transaksi transfer, pembayaran bill payment, pembukaan rekening baru hingga iuran tahunan tahunan kartu kredit. “Sumbangan fee based merata dari semua jenis transaksi,” jelas Anggoro. Strategi BNI untuk meningkatkan fee based antara lain dengan memberikan program dan fitur transaksi yang akan memudahkan nasabah. Semakin mudah transaksi maka semakin besar jumlah transaksinya. BNI juga akan terus memperbaharui fitur transaksi dari digital banking. “Perbaharuan tersebut agar transaksi menjadi lebih cepat mudah dan aman,” ujar Anggoro. Ditanya soal target, Anggoro menjelaskan pihaknya akan mengikuti pada rencana bisnis bank yang sudah ditetapkan. Sebagai informasi, pada kuartal III 2017 BNI mencatat laba sebesar Rp 10,16 triliun atau tumbuh 31,6% dibandingkan laba yang diraih pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 7,72 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Transaksi digital banking dongkrak fee based BNI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat kenaikan yang signifikan pada pendapatan non bunga atau fee based income mereka di kuartal III 2017. Tercatat fee based BNI tumbuh hingga 15,1% year on year (yoy). Angka tersebut berada di atas pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 7,5%. Menurut Direktur Bisnis Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo, faktor kenaikan tersebut didorong dari transaksi nasabah BNI. Jumlah akun yang bertambah mendorong transaksi untuk tumbuh. “Dengan adanya fasilitas mobile dan digital, maka transaksi akan terdorong dan meningkat,” ujar Anggoro saat ditemui lepas RUPSLB, Kamis (2/11). Anggoro menambahkah transaksi yang berperan dari sisi konsumer seperti transaksi transfer, pembayaran bill payment, pembukaan rekening baru hingga iuran tahunan tahunan kartu kredit. “Sumbangan fee based merata dari semua jenis transaksi,” jelas Anggoro. Strategi BNI untuk meningkatkan fee based antara lain dengan memberikan program dan fitur transaksi yang akan memudahkan nasabah. Semakin mudah transaksi maka semakin besar jumlah transaksinya. BNI juga akan terus memperbaharui fitur transaksi dari digital banking. “Perbaharuan tersebut agar transaksi menjadi lebih cepat mudah dan aman,” ujar Anggoro. Ditanya soal target, Anggoro menjelaskan pihaknya akan mengikuti pada rencana bisnis bank yang sudah ditetapkan. Sebagai informasi, pada kuartal III 2017 BNI mencatat laba sebesar Rp 10,16 triliun atau tumbuh 31,6% dibandingkan laba yang diraih pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 7,72 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News