KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi pembayaran secara digital terus mengalami peningkatan signifikan. Kendati begitu, pembayaran dengan menggunakan kartu tampaknya masih tetap diminati karena tercatat meningkat kuat. Nilai transaksi digital banking meningkat 38,38% secara year on year (YoY) per Oktober 2022 menjadi Rp 5.184,1 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat. Nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 20,19% YoY mencapai Rp35,1 triliun. "Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (17/11).
Baca Juga: Cara Transfer ke BCA Digital Lewat M-banking BCA Adapun nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 23,52% (yoy) menjadi Rp 691,6 triliun. Di sisi lain, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Oktober 2022 meningkat 6,04% (yoy) mencapai Rp 905,9 triliun. Perry bilang, BI terus meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Sebelumnya SVP Retail Deposit and Product Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, sampai dengan saat ini kartu debit masih menjadi salah satu pilihan alternatif bagi nasabah dalam bertransaksi, tidak hanya untuk tarik tunai saja, namun juga untuk pembayaran melalui mesin EDC. "Transaksi kartu debit Bank Mandiri di EDC pada YoY September 2022 tumbuh positif sebesar 34% seiring dengan semakin pulihnya bisnis transaksi offline," kata Evi pada Kontan.co.id, Selasa (15/11).