Transaksi Digital Banking Tumbuh Melesat pada Paruh Pertama 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Transaksi digital banking makin ramai pada paruh pertama 2022. Diperkirakan peningkatan tersebut akan berlanjut sampai akhir tahun seiring berkembangnya layanan digital di perbankan. 

Bank BTN misalnya, berhasil mencatatkan volume transaksi mobile banking BTN di kisaran 40% - 50% pada periode Juni dan Juli 2022. Sementara jumlah transaksi pada aplikasi tersebut bisa tumbuh pada kisaran 60% - 70%.

"Sebenarnya, ini basisnya memang digitalisasi karena orang-orang semenjak pandemi secara otomatis melakukan (transaksi digital)," kata Direktur Teknologi Informasi dan Digital BTN Andi Nirwoto di Jakarta, Selasa (23/8). 


Selain itu, perusahaan menghadirkan program menarik bagi nasabah yang bertransaksi melalui mobil banking BTN. Misalnya saja, mendapatkan promo, potongan harga (cash back) dan kemudahan lain sehingga mendorong pertumbuhan transaksi. 

Baca Juga: Penyaluran Kredit UMKM BNI Tembus Rp 100 Triliun hingga Juni 2022

Mayoritas transaksi mobile banking BTN berasal dari pembayaran utilitas seperti pembayaran tagihan listrik, air dan telepon. Kemudian transaksi top up e-money, GoPay dan LinkAja. 

Andi memperkirakan transaksi mobile banking BTN terus meningkat sampai akhir tahun. Sebab, perusahaan terus memperluas cakupan fitur serta inovasi yang dapat memudahkan nasabah bertransaksi. 

Sementara BCA Mobile telah melayani 3,60 miliar transaksi pada kuartal kedua 2022. Nila transaksi BCA Mobile naik 43,3% yoy dari Rp 1.783 triliun menjadi Rp 2.554 triliun di semester I-2022.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pengembangan solusi digital secara konsisten menjadi modal utama untuk mempertahankan kekuatan perusahaan pada segmen transaksi perbankan. 

Baca Juga: Pemerintah Patok Target Awal Penjualan SR017 Rp 10 Triliun

"Dalam rangka mendukung inisiatif dari regulator untuk menciptakan sistem pembayaran Indonesia yang modern, BCA telah mengimplementasikan infrastruktur BI-Fast pada platform myBCA, KlikBCA, dan BCA mobile," jelasnya. 

Adapun total transaksi BI-Fast yang diproses BCA mencapai Rp 271 triliun, dengan frekuensi 67 juta transaksi, sampai dengan Juni 2022. Kini perusahaan juga tengah menyiapkan myBCA menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan. 

Oleh sebab itu, BCA telah menambahkan fitur KPR instant top up, pembayaran tagihan handphone pascabayar, push notification personal, hingga transfer virtual account single billing di kuartal II 2022. 

Sedangkan transaksi SuperApp milik Bank Mandiri tembus 881 juta transaksi secara ytd pada Juni 2022. Berkat itu, nilai transaksi Livin' by Mandiri mencapai lebih dari Rp 1.080 triliun atau tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. 

Baca Juga: Ini Strategi BTN untuk Jadi Bank KPR Terbaik di Asean pada Tahun 2025

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha berkata, peningkatan tersebut ditopang kekuatan Superapp Livin by Mandiri yang handal. Selama delapan bulan, sudah ada 15 juta pengunduh dan mengeksekusi hingga 21.000 transaksi per detik. 

“Kehadiran layanan digital ini secara spesifik didesain untuk melengkapi seluruh kebutuhan nasabah dari hulu ke hilir. Mulai dari nasabah ritel atau perorangan hingga wholesale,” jelasnya.

Akhir Mei 2022 lalu, bank pelat merah ini juga merilis fitur investasi bertajuk Livin’ Investasi.  Rudi mengatakan, fitur ini menawarkan kemudahan investasi bagi pengguna dengan lebih cepat dan aman. 

Pengguna Livin’ by Mandiri dapat langsung membeli reksadana secara praktis mulai dari Rp 100.000. Bank Mandiri pada 22 Juli 2022 lalu juga meluncurkan fitur Livin’ Sukha. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli