KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era digitalisi mendorong perbankan semakin agresif untuk melakukan inovasi-inovasi layanan digitalnya. Alhasil hal tersebut mendorong frekuensi dan nilai transaksi sejumlah bank. Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, yang baru-baru ini meluncurkan aplikasi
superapp BTN Mobile. Hal ini merupakan upaya BTN untuk mendorong laju transaksi digitalnya di tahun ini. BTN mencatat pertumbuhan transaksi digital yang signifikan, yakni mencapai 50% secara tahunan (
year on year/YoY) di semester I -2023. Sementara sampai dengan Juli 2023, jumlah nasabah BTN sebanyak 7,1 juta nasabah dari berbagai segmen. Andi optimis angka tersebut akan terus bertumbuh.
"Salah satu faktor penarik untuk akuisisi nasabah baru adalah dari produk dan inovasi
digital banking yang kami tawarkan kepada masyarakat," kata Direktur IT dan Digital BTN, Andi Nirwoto kepada Kontan, Kamis (31/8).
Baca Juga: Hingga Juni 2023, Dukungan SMF Terhadap Program FLPP Capai Rp 17,25 Triliun Pertumbuhan transaksi digital di BTN ditopang dari berbagai
e-channel BTN seperti BTN Mobile dan QRIS
merchant. Transaksi digital dari platform lain seperti BTN Property, ATM, BTN Internet Banking, BTN Cash Management System, hingga transaksi
merchant di
merchant EDC kelolaan BTN juga ikut berkontribusi meningkatkan transaksi digital. Andi Nirwoto menyampaikan, transaksi digital BTN saat ini masih didominasi oleh layanan dari jenis transaksi finansial khususnya berupa
incoming transfer baik
on us ataupun
off us, serta transaksi BIFAST, kemudian diikuti oleh transaksi
purchase/payment untuk fitur-fitur seperti
top up e-wallet seperti Gopay, Linkaja & OVO. Dari kebutuhan harian nasabah juga mengalami pertumbuhan transaksi yang signifikan seperti dari pembelian token PLN, pembelian paket pulsa/paket data, pembayaran tagihan teleponon hingga pembayaran PDAM melalui fitur
e-channel BTN. BTN menargetkan jumlah transaksi digital di 2023 tumbuh paling sedikit 60% YoY dengan target
fee based income (FBI) tumbuh lebih dari 40% YoY dari pencapaian 2022. "Kami optimis dan yakin dengan target tersebut, seiring dengan pengembangan produk yang kami
launching di tahun 2023 seperti
superapp BTN Mobile serta fitur-fitur inovatif lain di
e-channel kelolaan BTN," kata Andi. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga mencatat peningkatan pada transaksi digitalnya di setiap segmen layanan. Per Juni 2023, CIMB Niaga mencatat transaksi melalui layanan OCTO Mobile naik 92% yakni sebanyak 90 triliun. Sementara OCTO Clicks, Sebanyak Rp 30 triliun atau naik 18%. Angka tersebut sekaligus menjadi kontribusi terbesar dari total transaksi digital di CIMB Niaga, sementara sisanya berasal dari transaksi ATM (20%), dan cabang (2%). "Untuk tahun ini kita targetkan tumbuh, minimal bisa naik setengah dari realisasi itu, tapi kita tidak bisa kasih angka pasti," kata Lusiana Saleh,
Head of Digital Banking, Branchless & Partnership CIMB Niaga saat ditemui di Jakarta, Kamis (31/8).
Baca Juga: Simpanan di Perbankan Turun, Pertanda Apa? Salah satu upaya yang dilakukan selain menambah fitur di aplikasi layanan
mobile banking, CIMB Niaga juga berupaya menambah Digital Lounge di mall dan tempat publik lainnya. Saat ini Digital Lounge CIMB Niaga yang beroperasi sebanyak 36 cabang, dan akan bertambah 2 cabang tahun ini. Di sisi lain, Bank Central Asia (BCA) juga merespons tren digitalisasi ini, dengan melakukan berbagai inovasi layanan digital melalui platform transaksi perbankan yang aman dan andal. Alhasil, transaksi BCA meningkat secara konsisten, yakni mencapai Rp 14,3 miliar di semester I 2023, atau naik 27,2%.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyampaikan, hampir seluruh transaksi di BCA kini sudah dilakukan secara digital, di mana
mobile banking dan
internet banking berkontribusi sekitar 91%.
Editor: Tendi Mahadi