KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi ekspor impor langsung dengan mata uang lokal antara korporasi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand masih sepi peminat. Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, transaksinya baru mencapai Rp 28,69 miliar sepanjang Januari-April 2018. Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI, Nanang Hendarsyah mengatakan, angka itu terbilang kecil apabila dibandingkan dengan total nilai perdagangan antara Indonesia dengan dua negara tersebut. Ia mengatakan, saat ini, dari tujuh bank yang ditunjuk untuk melakukan fasilitas local currency settlement (LCS) pun baru ada empat perbankan yang aktif memfasilitasinya. Asal tahu saja, LCS bertujuan agar perdagangan bilateral ketiga negara bisa menggunakan mata uang lokal dan tidak bergantung pada dolar AS.
Transaksi ekspor impor dengan sistem pembayaran local currency settlement masih sepi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi ekspor impor langsung dengan mata uang lokal antara korporasi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand masih sepi peminat. Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, transaksinya baru mencapai Rp 28,69 miliar sepanjang Januari-April 2018. Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI, Nanang Hendarsyah mengatakan, angka itu terbilang kecil apabila dibandingkan dengan total nilai perdagangan antara Indonesia dengan dua negara tersebut. Ia mengatakan, saat ini, dari tujuh bank yang ditunjuk untuk melakukan fasilitas local currency settlement (LCS) pun baru ada empat perbankan yang aktif memfasilitasinya. Asal tahu saja, LCS bertujuan agar perdagangan bilateral ketiga negara bisa menggunakan mata uang lokal dan tidak bergantung pada dolar AS.