JAKARTA. Hingga September 2012, transaksi ekspor yang melalui PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar US$ 40,8 miliar. Sementara untuk transaksi impor, Bank Mandiri telah mencapai angka US$ 42,5 miliar atau tumbuh 31%. Dalam rilis yang diterima KONTAN Kamis (18/10), disebutkan dari bank garansi, Bank Mandiri telah mendominasi pasar dengan market share sekitar 24%. Pada akhir 2012, transaksi ekspor melalui Bank Mandiri diharapkan dapat mencapai US$ 63,5 miliar, transaksi impor mencapai US$ 60,9 miliar serta transaksi bank garansi mencapai Rp 32,3 triliun. Sementara transaksi ekspor ke negara-negara tujuan ekspor yang tergabung dalam RCEP atau Regional Comprehensive Economic Partnership melalui Bank Mandiri diperkirakan akan mencapai sekitar 40% dari total transaksi ekspor lewat Bank Mandiri pada tahun ini. RCEP atau ASEAN +6 tersebut terdiri dari Australia, China, India, jepang, Korea Selatan dan New Zealand "Komoditas utama yang dapat dipasarkan para eksportir ke negara-negara tersebut antara lain batubara, CPO, karet, pulp & paper, tekstil, serta baja," kata Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri, Sunarso. Saat ini, para eksportir dan importir dapat melakukan transaksi ekspornya di 13 Trade Service Center (TSC) dan 18 Trade Service Desk (TSD) Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada setiap kantor terdapat trade specialist yang dapat membantu eksportir, importir dan pelaku bisnis dalam mengurusi transaksinya. Khusus untuk eksportir dari segment UKM, Bank Mandiri juga memberikan layanan edukasi guna meningkatkan daya saing UKM dalam menembus pasar global. Edukasi tersebut meliputi peningkatan kemampuan management perusahaan, perluasan jaringan guna membuka pasar ekspor serta implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Melalui berbagai inovasi tersebut, Bank Mandir ingin memperlancar masuknya DHE ke Indonesia. Khususnya dapat menjadi bank utama transaksi bagi nasabah, bank penerima DHE utama dengan target market share terbesar yaitu mencapai 35% dan bank penerbit bank garansi utama dengan market share di atas 25%. “Kami optimis dapat mencapai target itu,” tandas dia. Alasan kuatnya, karena per Agustus 2012 market share DHE Bank Mandiri telah mencapai 28,8% dan market share BG telah mencapai 24%.
Transaksi ekspor Mandiri mencapai US$ 40,8 miliar
JAKARTA. Hingga September 2012, transaksi ekspor yang melalui PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar US$ 40,8 miliar. Sementara untuk transaksi impor, Bank Mandiri telah mencapai angka US$ 42,5 miliar atau tumbuh 31%. Dalam rilis yang diterima KONTAN Kamis (18/10), disebutkan dari bank garansi, Bank Mandiri telah mendominasi pasar dengan market share sekitar 24%. Pada akhir 2012, transaksi ekspor melalui Bank Mandiri diharapkan dapat mencapai US$ 63,5 miliar, transaksi impor mencapai US$ 60,9 miliar serta transaksi bank garansi mencapai Rp 32,3 triliun. Sementara transaksi ekspor ke negara-negara tujuan ekspor yang tergabung dalam RCEP atau Regional Comprehensive Economic Partnership melalui Bank Mandiri diperkirakan akan mencapai sekitar 40% dari total transaksi ekspor lewat Bank Mandiri pada tahun ini. RCEP atau ASEAN +6 tersebut terdiri dari Australia, China, India, jepang, Korea Selatan dan New Zealand "Komoditas utama yang dapat dipasarkan para eksportir ke negara-negara tersebut antara lain batubara, CPO, karet, pulp & paper, tekstil, serta baja," kata Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri, Sunarso. Saat ini, para eksportir dan importir dapat melakukan transaksi ekspornya di 13 Trade Service Center (TSC) dan 18 Trade Service Desk (TSD) Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada setiap kantor terdapat trade specialist yang dapat membantu eksportir, importir dan pelaku bisnis dalam mengurusi transaksinya. Khusus untuk eksportir dari segment UKM, Bank Mandiri juga memberikan layanan edukasi guna meningkatkan daya saing UKM dalam menembus pasar global. Edukasi tersebut meliputi peningkatan kemampuan management perusahaan, perluasan jaringan guna membuka pasar ekspor serta implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Melalui berbagai inovasi tersebut, Bank Mandir ingin memperlancar masuknya DHE ke Indonesia. Khususnya dapat menjadi bank utama transaksi bagi nasabah, bank penerima DHE utama dengan target market share terbesar yaitu mencapai 35% dan bank penerbit bank garansi utama dengan market share di atas 25%. “Kami optimis dapat mencapai target itu,” tandas dia. Alasan kuatnya, karena per Agustus 2012 market share DHE Bank Mandiri telah mencapai 28,8% dan market share BG telah mencapai 24%.