Transaksi eMoney Bank Mandiri Tumbuh 35% pada Tahun Lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi uang elektronik terpacu pelonggaran mobilisasi masyarakat di tengah pandemi. Bank Indonesia (BI) memprediksi transaksi uang elektronik akan mencapai Rp 337 triliun di sepanjang 2022. 

Bank Mandiri mencermati aktifnya mobilisasi masyarakat saat ini berpengaruh terhadap transaksi kartu Mandiri e-Money. Terlihat dari banyaknya nasabah menggunakan transportasi umum dalam berkegiatan sehari-hari dan transportasi umum sendiri sudah menerapkan cashless payment.

“Hal tersebut menjadikan kartu Mandiri e-Money sebagai salah satu cara pembayaran yang sering digunakan di sektor transportasi, terutama di Jalan Tol, KCI dan Transjakarta,” ujar Thomas Wahyudi SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri kepada Kontan.co.id baru-baru ini.


Ia menyatakan transaksi kartu Mandiri E-Money terus mengalami peningkatan. Tercatat frekuensi transaksi tumbuh 27% yoy menjadi hampir 1 miliar kali di sepanjang 2021.

Baca Juga: Kuasai 6% Saham Allo Bank, Entitas Grup Salim Rogoh Kocek Rp 623,22 Miliar

Sedangkan nilai transaksi tercatat tumbuh 35% yoy menjadi Rp 16,7 triliun pada akhir tahun lalu. Transaksi ini ditopang oleh sektor transportasi, merchant ritel, hingga layanan publik. Adapun jumlah kartu yang beredar tumbuh 14% yoy menjadi  26 juta keping di 2021. 

“Nilai dan transaksi tahun 2022 diproyeksikan akan dapat tumbuh sebesar 25%. Tentunya hal ini bisa dicapai dengan beberapa strategi yang secara konsisten terus dijalankan,” papar Thomas.

Bank Mandiri akan memperluas akses penerimaan, penggunaan. Juga penambahan atau top up saldo kartu mandiri e-money, diantaranya kemudahan top up melalui Livin' by Mandiri.

Lanjutnya, bank berlogo pita emas ini akan terus melakukan inovasi diferensiasi produk dengan menerbitkan beraneka ragam desain kartu. Langkah ini sebagai alternatif pilihan untuk para pengguna kartu Mandiri e-Money.

Juga rutin menjalankan beraneka ragam promo mandiri e-money sebagai bentuk insentif dan juga edukasi bagi pengguna. Termasuk memanfaatkan media sosial hingga key opinion leader dalam melakukan kampanye. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi