JAKARTA. Dalam kurun waktu Juni-September 2014, defisiensi modal secara year-to-date (ytd) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meningkat Rp 89,48 menjadi Rp 1,94 triliun. Membengkaknya angka defisiensi modal ini sejalan dengan menipisnya perolehan laba bersih. Secara ytd, laba bersih BNBR di akhir September 2014 hanya Rp 22,36 miliar. Padahal, di Juni 2014, laba bersih perseroan menyentuh angka Rp 123,12 miliar. Hal tersebut disebabkan melambungnya beban yang harus ditanggung perusahaan. Beberapa yang mencolok adalah beban bunga dan keuangan serta beban perubahan nilai wajar derivatif bersih.
Transaksi Glencore kian memberatkan BNBR
JAKARTA. Dalam kurun waktu Juni-September 2014, defisiensi modal secara year-to-date (ytd) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meningkat Rp 89,48 menjadi Rp 1,94 triliun. Membengkaknya angka defisiensi modal ini sejalan dengan menipisnya perolehan laba bersih. Secara ytd, laba bersih BNBR di akhir September 2014 hanya Rp 22,36 miliar. Padahal, di Juni 2014, laba bersih perseroan menyentuh angka Rp 123,12 miliar. Hal tersebut disebabkan melambungnya beban yang harus ditanggung perusahaan. Beberapa yang mencolok adalah beban bunga dan keuangan serta beban perubahan nilai wajar derivatif bersih.