Transaksi jutaan rupiah via segenggam ponsel



Operator selular terus memberikan variasi layanan kepada pelanggan. Yang bakal menjadi tren adalah penggunaan ponsel sebagai sarana bertransaksi keuangan.

Layanan ini sering disebut dengan mobile wallet atau mobile payment. Penggagas pertama layanan ini di Indonesia adalah PT Telkomsel. Mereka menawarkan layanan bertajuk T-Cash sejak November 2007.

Setelah jalan hampir empat tahun, pengguna layanan ini terus berkembang. Tengok saja, dari total pelanggan Telkomsel sebanyak 95 juta pelanggan hingga akhir tahun lalu, pengguna layanan T-Cash hampir 5%. Sayang, Telkomsel belum mau membocorkan nilai transaksi dengan menggunakan T-Cash ini.


Direktur Eksekutif Masyarakat Telematika (Mastel) Eddy Thoyib berpendapat, sejatinya produk seperti ini pas digunakan di negara dengan kondisi geografis seperti Indonesia. Sebab, lanjut dia, hingga kini institusi perbankan masih menghadapi kendala pembukaan kantor cabang di wilayah terpencil. Berbeda dengan operator selular, yang telah mampu menjangkau pelosok tanah air.

Tapi mengubah budaya dari transaksi perbankan konvensional menjadi transaksi berbasis mobile payment membutuhkan waktu. "Jumlah pelanggan selular hampir 200 juta. Tapi pengguna mobile payment sedikit dan terpusat di kota-kota besar," kata Eddy.

Transaksi jadi lebih mudah

Sejatinya, potensi pengguna mobile payment yang dijalankan operator selular lebih besar ketimbang mobile banking. Dengan menggunakan mobile payment, masyarakat tak perlu memiliki rekening di bank.

Caranya, setelah mendaftar ke operator, pelanggan cukup datang ke gerai resmi atau tempat yang ditunjuk operator untuk menyetorkan sejumlah uang tunai. Setelah itu, pelanggan selular dapat langsung bertransaksi.

Pelanggan juga tak perlu khawatir duit simpanannya raib. Sebab, tingkat pengamanan relatif sama dengan transaksi di mobile banking perbankan. Operator memberikan perlindungan dengan cara memberikan personal identification number (PIN). PIN ini hanya diketahui si pelanggan.

Jika ponsel hilang, tak perlu khawatir duit elektronik ikut lenyap. Pelanggan cukup melapor ke call center operator agar memblokir nomor ponsel. Lalu, pemilik dana dapat menarik kembali uangnya.

Di Telkomsel, E-money T-Cash tidak memiliki masa aktif, sSehingga dapat digunakan sampai kapan pun sepanjang nomor ponsel milik pelanggan itu masih aktif.

Dari sembilan operator yang ada di Indonesia, baru tiga operator yang bermain di pasar micropayment ini. Mereka adalah pemain besar, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Pemain mobile payment masih sepi lantaran operator harus mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI).

Yang terakhir mendapatkan izin adalah XL Axiata. XL sejatinya sudah melakukan persiapan sejak awal 2010. Namun mereka baru mengantongi izin dari bank sentral akhir tahun lalu.

Pengamat telekomunikasi Herry Setiadi Wibowo optimistis, produk ini akan makin populer dalam beberapa tahun nanti. Terutama setelah masyarakat mendapatkan sosialisasi yang optimal, sehingga memahami transaksi ini cukup aman. Ia mencontohkan saat Bank BCA memperkenalkan layanan mobile banking tahun 2001. "Setelah terbukti aman, masyarakat tidak ragu lagi," ujar Herry.

Nah bagaimana dengan Anda, tertarik mencoba mobile payment?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test