Transaksi Kartu Debet Meningkat



JAKARTA. Penggunaan kartu debet sebagai alat pembayaran non-tunai mengalami kenaikan. Data Bank Indonesia menunjukkan, pada semester I 2009, frekuensi transaksi kartu debet mencapai 721,4 juta transaksi, naik 859.000 transaksi atau 0,1% dibanding kan volume di semester II tahun 2008.Kepala Biro Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Aribowo menduga, penggunaan kartu debit meningkat karena semakin banyak orang yang merasa nyaman menggunakan kartu debet dibandingkan uang tunai, sebagai alat pembayaran. "Kartu debet bisa digunakan di mana-mana sebagai alat pembayaran, sekaligus alat penarikan uang tunai," ujarnya, Senin (12/10).Aribowo memperkirakan, transaksi dengan kartu debet saat ini mencapai 10 juta transaksi per bulan. Volumenya berkisar Rp 4 triliun. Penerbit kartu debet terbesar, menurut Aribowo, saat ini adalah Bank Central Asia, dengan jumlah kartu debet sekitar 7,5 juta. Sedangkan Bank Mandiri menempati urutan kedua dengan jumlah kartu debet sekitar 6 juta.Evans Charles, Product Manager Debit BCA, menuturkan, jumlah transaksi kartu debet tergantung pada jaringan merchant atau toko yang menyediakan mesin electronic data capture (EDC). "Jika kartu bertambah, jaringan akan bertambah. Otomatis, transaksi ikut meningkat," ujarnya. Rata-rata transaksi kartu debet BCA sekitar 5 juta per bulan.Aribowo memprediksi transaksi kartu debet akan semakin meningkat di akhir tahun nanti. "Ada Natal dan Tahun Baru, pasti akan ada konsumsi baru dan berbagai pembayaran bermacam-macam kebutuhan," jelasnya.Bagi Evans, lonjakan transaksi kartu debet tergantung pada kemampuan bank menyiapkan infrastruktur. "Karena itu, yang perlu dilakukan adalah menyiapkan jaringan. Secara rutin kami akan menambah EDC, sesuai dengan kondisi pertumbuhan ekonomi negeri ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan