Transaksi Kartu Kredit Naik di Akhir Tahun



JAKARTA. Para penerbit kartu kredit memperkirakan, nilai transaksi kartu kredit di pengujung akhir tahun akan naik dibanding nilai di hari biasa.Prediksi itu muncul dari kebiasaan meningkatnya belanja di akhir tahun, untuk memenuhi kebutuhan Hari Natal dan Tahun baru.

Penerbit kartu kredit yang memprediksi kenaikan transaksi antara lain, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. BCA memperkirakan nilai transaksi 1,9 juta pemegang kartu kreditnya naik 20%. Mira Wibowo, Chief Manager Marketing Credit Card BCA, mengatakan, transaksi kartu kredit BCA di bulan Desember biasanya lebih tinggi daripada bulan sebelumnya. "Nilai transaksi bulanan kartu kredit BCA saat ini Rp 6 triliun," katanya.

Biasanya, yang menyumbang kenaikan nilai transaksi adalah belanja barang konsumsi, pemesanan travel, hotel dan seluruh keperluan nasabah selama berlibur. Dia meramal, produk yang akan menaikkan nilai transaksi di akhir tahun adalah kartu kredit Carrefour BCA. "Pengguna kartu ini sudah mencapai 200.000 nasabah," ujar Mira. Kartu Carrefour BCA adalah kartu kredit yang diterbitkan BCA dengan peritel asal Perancis, Carrefour.


Proyeksi naiknya transaksi kartu kredit juga diungkapkan pengelola Citibank Indonesia. Rico Usthavia, Vice President Country Marketing Director Citibank, menegaskan, kenaikan nilai transaksi mulai terlihat sejak awal Desember hingga minggu pertama Januari. "Kenaikan transaksi bisa 20%," tutur Rico.

Ia membenarkan, kenaikan transaksi biasanya berasal dari belanja kebutuhan barang konsumsi. "Sebagian besar nasabah membeli barang itu karena tergoda diskon yang ditawarkan," ujarnya. Seperti BCA, Citibank juga menggandeng ritel raksasa, dengan meluncurkan kartu Citi-Giant Card. Saat ini pemegang kartu kredit Citi-Giant Card sudah mencapai 130.000 nasabah.

Kepala Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional Bank Indonesia, Aribowo menilai, nilai transaksi kartu kredit bisa melonjak karena banyak masyarakat yang mendapatkan pendapatan tambahan di akhir tahun. Pendapatan tambahan itu bisa berupa bonus akhir tahun ataupun tunjangan hari raya. Ari bilang, setiap Natal dan Tahun Baru nilai transaksi bisa mencapai Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun. "Angka ini naik 10%-20% dari transaksi hari-hari biasa," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar