KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih mencatatkan pertumbuhan yang tinggi pada transaksi
electronic data capture (EDC) walau banyaknya pilihan transaksi via aplikasi. Bank pun akan terus menambah mesin EDC nya di tahun 2023. Seperti PT Bank BTN yang mencatatkan peningkatan transaksi melalui
merchant EDC tumbuh sebesar 394% secara tahunan pada November 2022 dengan jumlah
sales volume tumbuh sebesar 270%. EDC BTN tersebar di kategori
home appliance dan
consumer retail sebanyak 80% dan sisanya di F&B, notaris dan
developer perumahan. Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto menyampaikan, di 2023
business acquiring masih akan terus tumbuh, seiring dengan program
cashless society yang di canangkan oleh regulator dan seiring dengan data ASPI dimana transaksi menggunakan kartu Debit untuk pembayaran di
merchant meningkat setiap tahunnya sebesar 63%.
"BTN di tahun 2023 akan berencana menambah mesin EDC karena kebutuhan akan mesin EDC saat ini masih diminati oleh
merchant dan persaingan antar
acquiring bank pun cukup
intense. Proyeksi di tahun 2023, BTN akan menambah sekitar 20.000 mesin EDC dengan prioritas konsolidasi dengan Bank Himbara," kata Andi kepada kontan.co.id, Jumat (23/12).
Baca Juga: Bank Muamalat Ikut Pembiayaan Sindikasi Senilai US$ 750 Juta kepada Pelindo Andi menyebut, BTN akan terus menambah EDC dalam memenuhi kebutuhan mitra
merchant BTN. Namun demikian, pihaknya akan fokus konsolidasi dengan Bank Himbara, sehingga menghindari setiap Bank Himbara melakukan ekspansi EDC sendiri-sendiri. Menurutnya, bank BTN saat ini tengah terjun di dalam bisnis
acquiring dan telah menyiapkan strategi bisnis yang disesuaikan dengan
core business Bank BTN yaitu
mortgage. Dimana
merchant-merchant yang diutamakan adalah
merchant yang memiliki usaha yang berkaitan dengan bidang perumahan maupun kebutuhan rumah tangga sehari hari. Hal lain, BTN akan memprioritaskan berkolaborasi dengan bank Himbara lainnya agar dapat melakukan
sharing EDC di
merchant sehingga akan lebih efisien. PT Bank Mandiri juga mengakui transaksi menggunakan EDC masih banyak diminati hingga saat ini. Transaksi EDC Bank Mandiri hingga November 2022 saja tumbuh 33% YoY. Peningkatan transaksi
merchant berada di sektor
urban lifestyle seperti
tourism, HORECA, dan perbelanjaan terutama di
top merchant. SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyebut, peningkatan ini didukung dengan kondisi menuju
endemic covid-19 ditunjukkan dengan mulai normalnya kembali aktivitas dan bisnis. Transaksi pada mesin EDC juga diperkirakan juga akan mengalami peningkatan pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023, mengingat adanya pembagian THR untuk karyawan yang merayakan Hari Raya Natal serta
event Hari Belanja Nasional (Harbolnas). Mengantisipasi hal ini, Bank Mandiri telah menyediakan jaringan EDC yang digunakan oleh lebih dari 338.601 mitra
merchant untuk mendukung transaksi non tunai nasabah,” katanya. "Di 2023, diperkirakan akan terdapat perlambatan ekonomi/resesi, namun proyeksi ekonomi Indonesia ke depan sebagian besar masih ditopang oleh konsumsi belanja masyarakat sehingga dampak resesi di 2023 ke Indonesia khususnya pada transaksi
retail tidak akan terlalu berdampak secara signifikan dan kami optimis ke depan transaksi EDC Bank Mandiri akan tetap tumbuh berkisar 8%-10%," ungkap Thomas. Thomas bilang, untuk meningkatkan
market share EDC, Bank Mandiri akan terus meningkatkan jumlah EDC di tahun depan, untuk mengakuisisi lebih banyak lagi
merchant potensial secara nasional. Strategi bank Mandiri dalam peningkatan bisnis EDC yakni melakukan transformasi EDC menjadi
omnichannel platform dimana satu perangkat untuk seluruh layanan mulai dari pemesanan,
inventory management, dashboard terintegrasi hingga
loyalty platform yang akan
embedded terhadap
business process merchant dan ekosistem bisnisnya.
Baca Juga: Hadapi Momen Libur Akhir Tahun, BSI Siapkan Kas Rp 15,57 Triliun Selain itu, adanya penambahan akseptasi EDC seperti fitur Alipay/QR overseas, akseptasi BNPL, serta perluasan sumber dana transaksi Livin QR menggunakan kartu kredit Bank Mandiri. "Dengan adanya berbagai inovasi ini,
customer dan
merchant akan menikmati berbagai keuntungan dengan semakin meningkatnya
payment method melalui EDC Bank Mandiri di masa yang akan datang," imbuh Thomas. Serupa, Bank Central Asia atau BCA mencatatkan jumlah mesin EDC hingga September 2022, sebanyak 668 ribu yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah ini meningkat 12% YoY.
Peningkatan ini disebut
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, sejalan dengan kenaikan aktivitas transaksi di tengah pemulihan ekonomi. Hingga saat ini BCA memproses 64 juta transaksi setiap harinya. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, total volume transaksi naik 39,5% YoY mencapai 17,4 miliar transaksi. "Kami tidak menetapkan target spesifik terkait EDC, namun kami berkomitmen untuk memberikan layanan optimal kepada
merchant dan nasabah," ujar Hera. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi