Transaksi Margin Marak di Kuartal Satu



JAKARTA. Maraknya transaksi margin di lantai bursa saham turut mendorong reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun ini. Sejumlah perusahaan sekuritas pun mengaku, aktivitas transaksi margin selama kuartal pertama tahun ini cukup menggembirakan.

Direktur Keuangan Trimegah Securities, Karman Pamurahardjo, mengemukakan, hingga akhir kuartal pertama 2010 realisasi transaksi margin di sekuritasnya mencapai Rp 200 miliar. Jumlah itu setara 50% dari target sepanjang tahun ini Rp 400 miliar.

Kegairahan transaksi margin juga dialami Reliance Securities. Wakil Presiden Direktur Reliance Securities, Nicky Hogan, bilang, selama tiga bulan pertama 2010 dana yang sudah mengucur buat transaksi margin mencapai Rp 50 miliar. Jumlah ini sudah separuh dari target akhir tahun senilai Rp 100 miliar. Hingga kini, nasabah yang melakukan transaksi margin di Reliance sudah mencapai 50 investor.


Sedangkan Panin Sekuritas telah mengguyur dana Rp 90 miliar untuk kebutuhan transaksi margin selama kuartal pertama tahun ini. "Target hingga akhir tahun mencapai Rp 300 miliar," kata Direktur Utama Panin Sekuritas, I Made Rugeh Ramia, kemarin.

Meski demikian, para pengelola sekuritas melihat, kegairahan transaksi margin selama kuartal pertama ini bakal sulit terulang pada kuartal kedua nanti. Alasannya, laju IHSG saat ini sudah melesat tinggi. Sehingga potensi kenaikannya cenderung terbatas.

Kemarin (8/4), IHSG ditutup melorot 1,65% ke posisi 2.850,83 setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 2.898,58.

Menurut Nicky, cukup berisiko apabila investor masuk untuk transaksi jangka pendek. "Sudah terlalu mahal untuk jangka pendek dan berpotensi terjadi profit taking," imbuhnya.

Karman juga melihat, "memasuki kuartal kedua ini aktivitas transaksi margin sudah berkurang drastis dibandingkan awal kuartal pertama".

Berkaca dari kondisi tersebut, para pengelola sekuritas belum berniat merevisi atau mendongkrak target realisasi transaksi margin. Sejatinya, Trimegah menyediakan dana Rp 500 miliar untuk menggenjot fasilitas ini. Tapi, mereka tetap mematok target Rp 400 miliar hingga akhir tahun.

Online trading marak

Bukan hanya transaksi margin, transaksi online trading juga makin menyemarakkan aktivitas perdagangan di bursa saham. "Dari Rp 100 miliar per hari di Reliance, sebesar 30% merupakan transaksi online trading," tutur Nicky.

Sejak meluncur pada Februari lalu, Reliance sudah menggaet nasabah online trading sebanyak 1.000 investor. "Indeks yang naik membuat online trading semakin meningkat hingga 20% dari kondisi normal," tambah Nicky.

Rugeh juga mengaku kenaikan indeks membuat fasilitas online trading di Panin Sekuritas laku keras. "Meningkat antara 15% hingga 20% menjadi sekitar Rp 100 miliar lebih per hari," jelasnya.

Transaksi ini bukan hanya dilakukan investor lama. Investor baru pun mulai tertarik membeli saham. "Sepanjang tahun ini online trading masih akan marak," ujar Rugeh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can