Transaksi Mastercard pakai sidik jari dan selfie



KONTAN.CO.ID - Tak perlu khawatir dengan pengamanan transaksi pembayaran Anda. Selain mengeluarkan teknologi pembayaran melalui selfie. Kini, Mastercard Inc menawarkan kepada konsumen untuk mengautentifikasi pembayaran mereka melalui sidik jari. Dikembangkannya teknologi baru itu oleh raja sistem pembayaran ini, supaya bisa menghindari adanya hal yang membahayakan bagi konsumen saat melakukan pembayaran dengan menggunakan kata sandi atau password. Senior Vice President, Digital Payment and Labs, Asia Pacifik, Mastercard, Ben Gilbey mengatakan, Mastercard memulai sebuah percobaan kartu yang memiliki cip, bersama dengan pembaca sidik jari, yang akan berfungsi sebagai proses otentikasi biometrik. “Aplikasi ini menggunakan teknologi biometrik seperti sidik jari, atau pengenalan wajah, yang anda berikan secara sederhana dan aman di perangkat mobile Anda,“ ungkapnya di Singapura, Rabu (27/9). Adapun penggunaannya, seperti berikut, ketika para konsumen menyelesaikan transaksi online atau melalui mobile banking. Lalu, segera masuk ke aplikasi perbankan atau akun online. Nah kemudian, pengguna akan diminta memberikan biometrik pilihan untuk memvalidasi identitas. Namun sayangnya ini belum tersedia di Indonesia. Baru tersedia di Austria, Belgia, Brazil, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Jerman, Hongaria, Islandia, Israel, Kuwait, Lebanon, Meksiko, Belanda, Norwegia, Qatar, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat. “Kita menargetkan sudah bisa tersedia di seluruh dunia pada akhir tahun 2017,“ tandasnya. Terkait dengan itu, sistem biometrik lainnya yakni tersebut diberi nama selfie recognation atau pengenalan diri yang digunakan untuk menggantikan pin atau kata sandi menggunakan digit angka. Ben bilang saat ini bukan lagi era menggunakan digit angka sebagai alat keamanan. Tapi, era di mana proteksi dari setiap transaksi menggunakan kekuatan biometrik yang berasal dari dalam diri si pengguna kartu atau layanan. Apalagi, banyak pengguna terkadang lupa dengan digit angka yang digunakan sebagai pin. Dengan adanya layanan ini, membuat masyarakat lebih mudah untuk melakukan pembayaran. Misalnya saja ingin memesan hotel atau membeli sesuatu via online, ketika telah masuk di halaman pembayaran menggunakan layanan MasterCard maka akan terbuka kamera yang akan memotret wajah pengguna layanan Mastercard. Jika hasil foto tersebut sesuai atau asli maka artinya proses pembayaran berhasil. Sebaliknya, jika yang dipotret bukanlah pengguna layanan, maka transaksi akan gagal. "Facial recognition, ketika anda melihat kamera dan ponsel untuk membuktikan bahwa itu anda," tandasnya. CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli dalam Mastercard Inovation Forum 2017 di Hotel Shangri-La, Singapura mengatakan bahwa digital ekonomi akan sangat bergantung pada industri telekomunikasi sebagai fasilitator penyedia jaringan. "Kami harus pastikan jaringannya bagus karena kan pada akhirnya jalannya digital ekonomi di atas operator telekomunikasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina