Transaksi mesin EDC perbankan mulai pulih pada April, berikut sektor pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksinasi yang terus bergulir dan pelonggaran pembatasan mendorong pemulihan transaksi di mesin electronic data capture (EDC) perbankan. Efektivitas penanganan Covid-19 diharapkan bisa mengembalikan posisi transaksi seperti sebelum pandemi.

Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyatakan transaksi di mesin EDC mencapai hampir 60 juta transaksi hingga April 2021. Adapun volumenya mencapai lebih dari Rp 35 triliun. 

“Data transaksi bulan April ini mulai menunjukkan peningkatan secara tahunan dibanding transaksi periode yang sama tahun lalu. Harapanya, inisiatif penanggulangan Covid-19 seperti vaksin mampu menahan laju penyebaran virus paruh kedua 2021. Sehingga transaksi dapat kembali seperti sebelum pandemi,” ujar Thomas kepada Kontan.co.id, Selasa (25/5).


Ia mengakui transaksi EDC pada beberapa segmen masih terdampak terutama pada sektor pariwisata, penerbangan, dan, hotel. Namun terus mengalami pertumbuhan pada groceries store dan hospital serta transaksi melalui e-commerce.

Baca Juga: Bank Mandiri akan luncurkan layanan paylater pada kuartal IV 2021

“Diharapkan transaksi EDC tahun ini mampu meningkat 9% hingga 10% dibandingkan tahun 2020 lalu. Untuk meningkatkan transaksi, Bank Mandiri melakukan beberapa inisiatif seperti fokus akuisisi dan intensifikasi merchant existing, enhancement seperti penerapan fitur contactless & DCC,” tambahnya.

Juga melalui promosi dari segi issuing untuk pengguna kartu debit, kredit, e-money dan QRIS Livin' by Mandiri. Bank Mandiri juga fokus untuk membangun ekosistem digital melalui berbagai layanan acquiring terbaru Bank Mandiri seperti QRIS dan Yokkebiz.

Adapun rencana penambahan mesin EDC yang terjadi diharapkan selaras dengan peningkatan jumlah akuisisi merchant yang dilakukan di berbagai lini bisnis. Hingga Maret 2021, jumlah EDC Bank Mandiri mencapai 216.609 unit. 

Direktur Retail Banking PermataBank, Djumariah Tenteram menyatakan masih ada ruang pertumbuhan transaksi pada mesin EDC di sepanjang 2021. Lantaran regulator dan pemerintah memiliki berbagai inisiatif untuk meningkatkan pembayaran secara non tunai.

“Otomatis, hal ini akan membuat pembayaran menggunakan kartu maupun tanpa kartu akan didorong secara agresif untuk menggantikan transaksi tunai. Jadi menurut kami, masih akan ada pertumbuhan yang cukup bagus masih akan kita lihat pada bisnis EDC,” ujar Djumariah.

Ia mengaku meski pandemi, transaksi di mesin EDC PermataBank tumbuh sekitar 30% pada akhir tahun lalu.

Selanjutnya: Agen batara Bank Tabungan Negara (BBTN) meningkat 8% pada 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi