JAKARTA. Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) mengakhiri tahun 2011 dengan penurunan volume transaksi multilateral pada bulan Desember. Pada bulan keduabelas tersebut, tercatat volume transaksi total multilateral BKDI hanya sebesar 87.994 lot atau turun 24,5% dari 116.618 lot di bulan November.Penurunan volume transaksi paling signifikan terlihat pada produk GOLDUD, yaitu produk komoditas emas yang berdenominasi dollar AS di mana pada periode yang sama turun 51% menjadi 6.391 lot dari sebelumnya 13.035 lot. Produk unggulan BKDI lain, yakni CPOTR, komoditas minyak kelapa sawit, juga tidak terhindar dengan penurunan volume transaksi menjadi 79.287 lot dari 102.560. Bila dikalkulasikan, volume transaksi produk CPOTR tersebut sudah terpangkas 22,7%. Sedangkan produk OLEIN di bulan pertamanya masuk di transaksi multilateral BKDI, Desember lalu sudah mengantongi volume transaksi sebesar 1.542 lot.Produk GOLDGR juga turun menjadi 409 lot di bulan Desember dari 668 lot di November 2011. Sedangkan GOLDID, produk komoditas emas bedenominasi rupiah masih stagnan dengan volume transaksi tidak berubah dari bulan sebelumnya sebanyak 355 lot. Direktur BKDI, Megain Wijaya, menuturkan, total volume transaksi di akhir tahun 2011 memang kurang memuaskan. Megain merasa, kinerja dan produktivitas pialang di BKDI kian melesu. Oleh karena itu, hal ini menjadi tantangan BKDI agar bisa mensosialisasikan produknya kepada para pialang agar transaksi bisa kembali marak."Kami akan memberikan sosialisasi yang lebih intensif kepada para pialang dan terus memberikan pengertian dan tata cara perdagangan di multilateral," urai Megain.Megain melihat, antusiasme pialang masih kepada produk-produk bilateral. Maka dibutuhkan komitmen dari para pialang tersebut untuk lebih berkontribusi di produk multilateral. "Tahun 2012 ini, BKDI masih menargetkan volume transaksi multilateral sebesar 10.000 lot per hari," pungkas Megain.
Transaksi multilateral BKDI turun 24,5% pada Desember 2011
JAKARTA. Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) mengakhiri tahun 2011 dengan penurunan volume transaksi multilateral pada bulan Desember. Pada bulan keduabelas tersebut, tercatat volume transaksi total multilateral BKDI hanya sebesar 87.994 lot atau turun 24,5% dari 116.618 lot di bulan November.Penurunan volume transaksi paling signifikan terlihat pada produk GOLDUD, yaitu produk komoditas emas yang berdenominasi dollar AS di mana pada periode yang sama turun 51% menjadi 6.391 lot dari sebelumnya 13.035 lot. Produk unggulan BKDI lain, yakni CPOTR, komoditas minyak kelapa sawit, juga tidak terhindar dengan penurunan volume transaksi menjadi 79.287 lot dari 102.560. Bila dikalkulasikan, volume transaksi produk CPOTR tersebut sudah terpangkas 22,7%. Sedangkan produk OLEIN di bulan pertamanya masuk di transaksi multilateral BKDI, Desember lalu sudah mengantongi volume transaksi sebesar 1.542 lot.Produk GOLDGR juga turun menjadi 409 lot di bulan Desember dari 668 lot di November 2011. Sedangkan GOLDID, produk komoditas emas bedenominasi rupiah masih stagnan dengan volume transaksi tidak berubah dari bulan sebelumnya sebanyak 355 lot. Direktur BKDI, Megain Wijaya, menuturkan, total volume transaksi di akhir tahun 2011 memang kurang memuaskan. Megain merasa, kinerja dan produktivitas pialang di BKDI kian melesu. Oleh karena itu, hal ini menjadi tantangan BKDI agar bisa mensosialisasikan produknya kepada para pialang agar transaksi bisa kembali marak."Kami akan memberikan sosialisasi yang lebih intensif kepada para pialang dan terus memberikan pengertian dan tata cara perdagangan di multilateral," urai Megain.Megain melihat, antusiasme pialang masih kepada produk-produk bilateral. Maka dibutuhkan komitmen dari para pialang tersebut untuk lebih berkontribusi di produk multilateral. "Tahun 2012 ini, BKDI masih menargetkan volume transaksi multilateral sebesar 10.000 lot per hari," pungkas Megain.