JAKARTA. Performa pasar obligasi paling cemerlang dibandingkan instrumen saham atau time deposit di tahun 2011. Presiden Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru mengungkapkan, bagusnya performa obligasi terutama masih disokong dari transaksi obligasi pemerintah. Menurut Ignatius, sepanjang 2011, transaksi harian obligasi pemerintah di pasar sekunder meningkat 51,95% dibandingkan 2010. Rata-rata volume transaksi sebesar Rp 7,67 triliun per hari. Sedangkan, untuk obligasi korporasi, volume perdagangan harian meningkat 9,3% di tahun lalu, dengan rata-rata volume harian sebesar Rp 513,47 miliar.Dia menyebut, return rata-rata untuk pasar obligasi adalah sebesar 17,12% (year on year). Jumlah tersebut lebih tinggi dari return total pasar saham. "Tingginya return itu mencerminkan kepercayaan investor terhadap pasar obligasi dalam negeri Indonesia masih sangat kuat di tengah ketidakpastian masalah ekonomi di kawasan Eropa," ujarnya, Jumat (27/1).Nah, untuk tahun ini, Ignatius memproyeksi, pasar obligasi masih akan menunjukkan performa bagus. Perdagangan masih akan marak dengan mempertimbangkan banyaknya obligasi yang juga akan jatuh tempo di tahun ini. Sebagai catatan, obligasi pemerintah yang akan jatuh tempo tahun ini mencapai Rp 91,10 triliun, dan obligasi korporasi yang akan jatuh tempo senilai Rp 26,32 triliun. "Obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi masih didominasi seri fixed rate. Hal ini menandakan prospek ekonomi Indonesia yang stabil untuk beberapa tahun ke depan," jelasnya.
Transaksi obligasi pemerintah naik 51% di 2011
JAKARTA. Performa pasar obligasi paling cemerlang dibandingkan instrumen saham atau time deposit di tahun 2011. Presiden Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru mengungkapkan, bagusnya performa obligasi terutama masih disokong dari transaksi obligasi pemerintah. Menurut Ignatius, sepanjang 2011, transaksi harian obligasi pemerintah di pasar sekunder meningkat 51,95% dibandingkan 2010. Rata-rata volume transaksi sebesar Rp 7,67 triliun per hari. Sedangkan, untuk obligasi korporasi, volume perdagangan harian meningkat 9,3% di tahun lalu, dengan rata-rata volume harian sebesar Rp 513,47 miliar.Dia menyebut, return rata-rata untuk pasar obligasi adalah sebesar 17,12% (year on year). Jumlah tersebut lebih tinggi dari return total pasar saham. "Tingginya return itu mencerminkan kepercayaan investor terhadap pasar obligasi dalam negeri Indonesia masih sangat kuat di tengah ketidakpastian masalah ekonomi di kawasan Eropa," ujarnya, Jumat (27/1).Nah, untuk tahun ini, Ignatius memproyeksi, pasar obligasi masih akan menunjukkan performa bagus. Perdagangan masih akan marak dengan mempertimbangkan banyaknya obligasi yang juga akan jatuh tempo di tahun ini. Sebagai catatan, obligasi pemerintah yang akan jatuh tempo tahun ini mencapai Rp 91,10 triliun, dan obligasi korporasi yang akan jatuh tempo senilai Rp 26,32 triliun. "Obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi masih didominasi seri fixed rate. Hal ini menandakan prospek ekonomi Indonesia yang stabil untuk beberapa tahun ke depan," jelasnya.