MUMBAI. Jumlah pengguna internet di India yang meningkat mendorong transaksi perdagangan secara online alias e-commerce semakin marak. Pada tahun depan, nilai penjualan online di India bisa melompat 70% menjadi US$ 6 miliar. Menurut Asosiasi Internet dan Mobile, India diproyeksikan mampu melampaui Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan penjualan online terbesar kedua di dunia. Seiring dengan meledaknya e-commerce, aksi kejahatan juga tinggi karena India belum memiliki infrastruktur logistik yang memadai. Baru-baru ini, seseorang bernama Laxminarayan Krihnamurthy membeli smartphone di Snapdeal.com. Namun, ketika diterima, isi paketnya ternyata batu bata dan sabun. "Pelanggan dapat memaafkan satu waktu, tetapi jika hal itu berulang mereka tidak akan kembali," ujar Pragya Singh, Wakil Presiden Asosiasi untuk Ritel di Tecnopak Advisors Pvt seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Transaksi online di India ditaksir tembus US$ 6 M
MUMBAI. Jumlah pengguna internet di India yang meningkat mendorong transaksi perdagangan secara online alias e-commerce semakin marak. Pada tahun depan, nilai penjualan online di India bisa melompat 70% menjadi US$ 6 miliar. Menurut Asosiasi Internet dan Mobile, India diproyeksikan mampu melampaui Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan penjualan online terbesar kedua di dunia. Seiring dengan meledaknya e-commerce, aksi kejahatan juga tinggi karena India belum memiliki infrastruktur logistik yang memadai. Baru-baru ini, seseorang bernama Laxminarayan Krihnamurthy membeli smartphone di Snapdeal.com. Namun, ketika diterima, isi paketnya ternyata batu bata dan sabun. "Pelanggan dapat memaafkan satu waktu, tetapi jika hal itu berulang mereka tidak akan kembali," ujar Pragya Singh, Wakil Presiden Asosiasi untuk Ritel di Tecnopak Advisors Pvt seperti dikutip Bloomberg, kemarin.