Transaksi pasar uang antar bank makin ramai



JAKARTA. Musim seret likuiditas masih terus menghantui perbankan Indonesia. Di tengah kondisi sulit likuiditas, bank memburu dana di pasar uang antar bank (PUAB). Otoritas meramal, transaksi PUAB  bakal semakin ramai di masa mendatang. Hendar, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, pihaknya mendorong bank menggunakan PUAB sebagai alternatif pendanaan, selain dari dana pihak ketiga (DPK).

BI menggiring bank mencari dana di PUAB dengan cara mengerek suku bunga pinjaman dari BI ke bank atau biasa disebut lending facility rate, sebesar 50 basis poin (bps)  menjadi 8,00% pada 18 November lalu. "BI menaikkan lending facility biar bank main di PUAB karena pinjam di BI mahal," kata Hendar, Kamis (4/12). 

Faktor lain yang membuat likuiditas perbankan cenderung longgar adalah pasokan likuiditas baru. Hendar menyatakan, suplai likuiditas ini berasal dari dana ekspansi pemerintah yang mulai menggarap sejumlah proyek. Proyeksi BI, transaksi PUAB bakal terus menanjak. Peter Jacobs, Direktur Departemen Komunikasi BI mengatakan, rata-rata transaksi harian PUAB berpotensi naik sebesar Rp 1 triliun di tahun depan. Saat ini, transaksi harian PUAB sekitar Rp 9 triliun -Rp 10 triliun saban hari.


Bunga turun

Selain mempertebal likuiditas, pendanaan bank lewat PUAB semakin murah. Sebab, kenaikan volume transaksi PUAB mendorong tingkat bunga PUAB. Mengutip data BI, bunga PUAB semalam (overnight) sebesar 5,80% per 4 Desember 2014.  Besaran bunga PUAB ini terus turun daripada posisi 5,83% per 31 Oktober 2014. Akhir Desember 2013, bunga PUAB overnight menyentuh level 6,01%.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina