Transaksi perdagangan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) tumbuh cukup signifikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume perdagangan berjangka komoditas dari kontrak multilateral dan sistem perdagangan alternatif (SPA) di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. 

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang memaparkan bahwa meningkatnya volume transaksi BBJ disebabkan oleh kenaikan signifikan pada kontrak bilateral Loco London dan juga kontrak olein.

Secara rincinya, peningkatan tersebut merupakan kontribusi dari kontrak multilateral yang naik sebesar 59% selama kuartal III kemarin dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kontrak bilateral atau SPA juga naik 20,5% untuk periode yang sama.


Baca Juga: Kendala modal, BBJ tunda merilis perdagangan berjangka mata uang kripto

"Kontributor utama volume kami naik ialah kontrak OLE10 dan OLE20 yang mengalami pertumbuhan sangat signifikan di kuartal tiga kemarin. Meningkat 390% dibandingkan kuartal dua," papar Stephanus kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10).

Stephanus menjelaskan kedua kontrak olein dapat tumbuh dikarenakan BBJ telah bekerja sama dengan liquidity provider. Sehingga, pasar di Bursa Berjangka Jakarta jadi lebih menarik bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya. 

"Jadi, banyak investor dan stakeholder yang masuk ke dalam BBJ untuk kontrak olein, khususnya OLE10," tambah Stephanus.

Baca Juga: Harga logam industri masih dibayangi sentimen perang dagang sepanjang kuartal ketiga

Sebagai informasi, kontrak OLE10 adalah kontrak multilateral yang sudah direvitalisasi dan diperdagangkan di BBJ dengan ukuran kontrak 10 ton per lot, sedangkan OLE20 adalah kontrak berdaya 20 ton per lot. 

Sampai dengan kuartal III tahun ini, kontrak OLE10 dan OLE20 Bursa Berjangka Jakarta sudah mencapai 148.268 lot. BBJ mencatatkan kenaikan 390% dibandingkan kuartal II.

Perihal kontrak lainnya di BBJ, juga tumbuh positif meskipun tidak sebesar kontrak olein. Kontrak Loco London meningkat 36% di kuartal III. Stephanus menilai karena harga emas di pasar fluktuatif, kontrak Loco London menjadi terdampak mengalami kenaikan.

Baca Juga: Sucofindo raih dua penghargaan dalam ajang Revolusi Mental Award 2019

Sebelumnya, BBJ juga menerbitkan kontrak fisik timah batangan yang resmi rilis pada 26 Agutus 2019 lalu. Stephanus menyampaikan kontrak baru tersebut juga berjalan cukup baik. Tercatat sampai Jumat lalu, kontrak timah BBJ sudah mencapai 12.000 ton.

Meski volume transaksi tumbuh sepanjang Januari-September, total volume bulan September mengalami penurunan

Bursa Berjangka Jakarta mencatatkan pertumbuhan 27% sampai kuartal III 2019 ini. Namun, berdasarkan data BBJ, total volume perdagangan berjangka komoditas dari secara keseluruhan mengalami penurunan di bulan September 2019 menjadi 699.944,51 lot. 

Baca Juga: Harga timah turun seiring pelemahan data ekonomi China

Total kontrak dari multilateral dan SPA itu turun 6,97% dibandingkan bulan Agustus 2019 yang mencapai 752.415,6 lot. Sedangkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 naik 50,92% atau meningkat sebesar 59,17% dari periode yang sama tahun 2017.

Sementara, total volume kontrak multilateral bulan September tahun ini juga turun sebesar 13,8% menjadi 142.294 lot dibandingkan bulan Agustus sebesar 165.899 lot. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018, volume kontrak multilateral BBJ meningkat 33,84%. Sedangkan dari tahun 2017, juga naik 46,91%.

Volume kontrak SPA di bulan September 2019 juga turun 5% menjadi 557.081,4 lot dibandingkan bulan Agustus 2019. Akan tetapi, kontrak SPA bulan September tahun ini meningkat 56.03% jika dibandingkan dengan tahun 2018 atau naik juga 63,06% dari tahun 2017. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .