JAKARTA. Transaksi pinjam meminjam efek (PME) sepanjang tahun 2012 lebih sepi dibanding tahun 2011. Nilai transaksi PME anjlok lebih dari 50% menjadi hanya Rp 799,04 miliar sepanjang 2012. Berdasarkan data Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) hingga akhir Desember 2012, frekuensi dan volume transaksi juga turun. Sepanjang tahun lalu, frekuensi transaksi turun 31,09% menjadi 1.188 kali dan volume transaksi turun 46,71% menjadi 383,27 juta saham. Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI mengatakan, penurunan nilai transaksi PME menunjukkan menurunnya tingkat potensi gagal serah yang dilakukan anggota kliring KPEI. "Ini bisa dilihat dari kecilnya angka alternate cash settlement (ACS) yang nilainya hanya 0,01% dari nilai kliring," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (25/1).
Transaksi PME turun, KPEI cari lender
JAKARTA. Transaksi pinjam meminjam efek (PME) sepanjang tahun 2012 lebih sepi dibanding tahun 2011. Nilai transaksi PME anjlok lebih dari 50% menjadi hanya Rp 799,04 miliar sepanjang 2012. Berdasarkan data Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) hingga akhir Desember 2012, frekuensi dan volume transaksi juga turun. Sepanjang tahun lalu, frekuensi transaksi turun 31,09% menjadi 1.188 kali dan volume transaksi turun 46,71% menjadi 383,27 juta saham. Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI mengatakan, penurunan nilai transaksi PME menunjukkan menurunnya tingkat potensi gagal serah yang dilakukan anggota kliring KPEI. "Ini bisa dilihat dari kecilnya angka alternate cash settlement (ACS) yang nilainya hanya 0,01% dari nilai kliring," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (25/1).