Transaksi PrismaLink Meningkat Double Digit pada Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan financial technology PrismaLink mencatatkan peningkatan transaksi sebesar double digit selama tahun 2022.

CEO PrismaLink Laksono mengatakan, payment gateway PrismaLink turut mencatat sejumlah peningkatan selama tahun 2022, di mana terjadi kenaikan jumlah transaksi pembayaran digital melalui PrismaLink. Selain itu, jumlah mitra PrismaLink pun telah bertambah lebih dari 25% dari tahun sebelumnya.

“Transaksi kami meningkat sebesar double digit dibandingkan tahun sebelumnya. Semakin banyak mitra yang mempercayakan kelancaran transaksi digitalnya kepada kami. Terlebih dengan tingginya minat dan preferensi masyarakat dalam penggunaan online payment,” ujar Laksono dalam keterangan resminya, Senin (30/1).


Laksono menuturkan, empat metode pembayaran terbanyak digunakan oleh mitra PrismaLink antara lain virtual account, QRIS, bill payment, dan debit instan (Debitin®).

Baca Juga: AC Ventures Berharap Startup Bisa Tingkatkan Efisiensi dalam Berusaha

Bukan hanya jumlah mitra, pada 2022 PrismaLink juga menghadirkan layanan baru seperti QRIS, pembaharuan dashboard transaksi, pengembangan BI SNAP, layanan disbursement, serta paylater. 

“Kami memiliki belasan layanan yang dapat menjadi opsi bagi para mitra. Dan pertumbuhan transaksi salah satu layanan, yaitu Debitin®, meningkat sangat signifikan pada tahun lalu,” ujar Laksono. 

Laksono menambahkan, di tahun ini PrismaLink akan fokus meningkatkan kontribusinya di dunia pembayaran online. Harapannya, PrismaLink dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada uang kartal.

“Kami akan masuk ke segmen pasar yang tepat dan memberikan solusi komprehensif pada segmen tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: 80 Pinjol Ilegal Terbaru dari OJK, Hati-Hati Terjebak

Sekadar informasi, saat ini PrismaLink telah terhubung dengan 21 mitra perbankan dan lebih dari 1.000 instansi lainnya.

“Dengan semakin berkembangnya layanan atau produk, kami pun akan melakukan pengembangan pada proses internal. Kami cukup optimis pertumbuhan transaksi digital tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu,” pungkas Laksono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi