Transaksi QRIS Meningkat, Bagaimana Masa Depan Kartu Debit Menurut Bank Mandiri?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi digital perbankan terus mengalami peningkatan signifikan sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan. Hal ini menyebabkan transaksi menggunakan kartu ATM atau kartu debit di sebagian besar bank mengalami penurunan atau pertumbuhannya melambat. 

Ditambah lagi dengan kehadiran pembayaran berbasis QRIS membuat nasabah banyak beralih dari penggunaan kartu debit saat bertransaksi melakukan pembayaran di merchant offline.

Kendati begitu, masih ada bank yang menorehkan pertumbuhan transaksi penggunaan kartu debit. Salah satunya adalah PT Bank Mandiri Tbk. Bank pelat merah ini mencatat transaksi kartu debit sebanyak 680 juta per September 2022, naik 8% secara tahunan atau year on year (YoY). 


Sejalan dengan kenaikan jumlah transaksi itu, volume atau nilai transaksinya juga meningkat sebesar 10% YoY menjadi sebesar Rp 642 triliun. 

Baca Juga: Multifinance Bidik Penyaluran Dana Tunai, Lebih Menarik dari Fintech Lending?

SVP Retail Deposit and Product Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, sampai dengan saat ini kartu debit masih menjadi salah satu pilihan alternatif bagi nasabah dalam bertransaksi, tidak hanya untuk tarik tunai saja, namun juga untuk pembayaran melalui mesin EDC. 

"Transaksi kartu debit Bank Mandiri di EDC pada YoY September 2022 tumbuh positif sebesar 34% seiring dengan semakin pulihnya bisnis transaksi offline," kata Evi pada Kontan.co.id, Selasa (15/11).

Menurut Evi, penggunaan kartu debit dalam bertransaksi masih akan terus menjadi pilihan meskipun transaksi digital terus meningkat lewat Livin' by Mandiri dan kehadiran pembayaran QRIS. Sehingga kartu debit masih akan terus ada. 

"Menurut kami ke depannya, kartu debit masih akan tetap menjadi salah satu pilihan alternatif alat pembayaran bagi nasabah, terutama transaksi cross border, karena fundamental pembayaran menggunakan kartu masih umum digunakan atau universal digunakan di seluruh dunia." pungkas Evi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi