Transaksi QRIS Perbankan Melesat Ratusan Persen di Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi Quick Response Code Indonesia Standard alias QRIS perbankan terus meningkat sejak pemberlakuan sistem pembayaran ini oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada Agustus 2019.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) misalnya, mencatat pembayaran melalui kode QR oleh nasabah BTN meningkat pesat. Tak tanggung-tanggung pertumbuhan nilai transaksi mencapai 946% dengan sales volume naik sebesar 957% pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021.

"Hal tersebut menandakan bahwa pembayaran melalui QR sudah mulai dikenal luas oleh masyarakat dan mendapat kepercayaan sebagai salah satu model pembayaran yang ringkas dan mudah dibanding transfer atau melalui kartu,” ujar Andi Nirwoto, Direktur IT dan Digital BTN kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.


Baca Juga: Perbankan Kian Gencar Bidik Himpunan Simpanan dari Segmen Pebisnis dan UKM

Tak ketinggalan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga membukukan transaksi QRIS tahun 2022 yang tumbuh signifikan. Kenaikan transaksi QRIS Bank Mandiri menyentuh 380% secara year on year (YoY) diikuti dengan nilai volume transaksi melampaui 500% YoY.

“Dengan tren positif ini kami optimis di tahun 2023 Bank Mandiri ini bisa tumbuh dengan pencapaian lebih baik lagi,” kata Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi kepada Kontan.co.id.

Thomas mengatakan untuk mendukung digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS, pihaknya terus meningkatkan pengembangan infrastruktur seperti penambahan fitur source of fund melalui kartu kredit, QRIS Tanpa Tatap Muka dan juga added value lainnya pada aplikasi online onboarding QRIS Bank Mandiri.

Baca Juga: Virtual Account Semakin Populer, Sedangkan Buy Now Pay Later Kian Disukai Orang

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) juga mencatatkan adanya peningkatan signifikan pada QRIS. Selama tahun 2022, pertumbuhan transaksi QRIS BRI mencapai 12.183% YoY dengan nominal transaksi QRIS mencapai Rp 7,4 triliun.

“Capaian tersebut ditopang oleh tingginya transaksi di sektor food and beverage dan groceries. Di sisi lain, BRI telah menetapkan fitur QRIS menjadi fitur yang default bagi merchant yang menggunakan mesin EDC BRI,” ungkap Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id.

Aestika memperkirakan, pertumbuhan QRIS tahun ini sebesar 30%. “Untuk memudahkan merchant atau nasabah dalam melakukan monitoring transaksi, BRI telah meluncurkan BRI Merchant Apps. Dengan adanya pengembangan produk tersebut diharapkan inline dan dapat membantu produk QRIS menjangkau masyarakat dan tentunya transaksi lebih mudah,” tandasnya.

Baca Juga: Volume Transaksi Kartu Kredit Bank Mandiri Tumbuh di Atas 32% per Desember 2022

Tren fitur QRIS di tahun 2023

Tak bisa dipungkiri, memang penggunaan fitur QRIS sangat digandrungi masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen Z. Trennya pun ditaksir juga akan terus meningkat di tahun 2023 ini.

“Ke depan, akan makin bagus dan meningkat karena menjadi bagian dari upaya regulator dalam mewujudkan inklusi keuangan dan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” imbuh Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin pada Kontan.co.id.

Amin menyebutkan, terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan perbankan dalam meningkatkan layanan QRIS. Pertama, penguatan jaringan terutama di back end, sehingga mendukung sistem secara keseluruhan.

Kedua, kerjasama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) digital, sehingga memperluas segmen dan ekosistem. Ketiga, menambah jumlah merchant yang bekerjasama dengan pembayaran QRIS, sehingga sebarannya semakin luas dan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi menggunakan QRIS.

Keempat, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait layanan dan fasilitas serta penggunaan QRIS ini, sehingga lebih menarik untuk menggaet pengguna baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati