KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin tumbuh pesat di awal Kuartal IV-2024, ini turut menyumbang pendapatan non bunga berbasis komisi di sejumlah perbankan. Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi QRIS meningkat 183,9% secara tahunan (
year on year/YoY) sampai dengan Oktober 2024, dengan jumlah pengguna mencapai 54,1 juta, dan jumlah
merchant sebanyak 34,7 juta. Seiring dengan itu, masing-masing bank tanah air juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Ambil contoh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang mencatatkan lonjakan volume dan nilai transaksi QRIS mencapai lebih dari 300% YoY.
Baca Juga: Penggunaan QRIS Bisa Buat Bisnis Lebih Transparan SEVP Digital Business BTN, Thomas Wahyudi menyatakan, pencapaian tersebut mencerminkan semakin luasnya penggunaan QRIS BTN baik di
merchant maupun nasabah. Sejalan dengan itu pendapatan
fee based income BTN dari transaksi QRIS juga tumbuh hingga lebih dari 285% per Oktober 2024. "Kami melihat potensi peningkatan jumlah dan volume transaksi QRIS masih besar seiring dengan semakin luasnya penggunaan QRIS sebagai sarana transaksi
cashless di masyarakat saat ini," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (21/11) Thomas optimis, kontribusi QRIS terhadap
fee based income akan terus meningkat di masa depan, terutama melalui perluasan kerja sama dengan
merchant di berbagai sektor dan jasa yang berada di ekosistem bisnis BTN. Selain itu, BTN juga aktif mendorong edukasi penggunaan QRIS kepada nasabah dan
merchant melalui program bale 3S (santai, santap, sehat) dengan memberikan
cashback special untuk nasabah BTN di
merchan-merchant strategis nasional dan regional.
Baca Juga: Mengenal QRIS Lebih Jauh, Metode Pembayaran Paling Populer Masa Kini Sejak implementasi program bale 3S dengan berbagai inisiatif promosi seperti
cashback, insentif
merchant, serta peningkatan layanan QRIS pada ekosistem digital BTN, juga diharapkan dapat meningkatkan penggunaan QRIS, sehingga jumlah dan volume transaksi QRIS BTN terus mengalami pertumbuhan. "Proyeksi kami di akhir tahun menunjukkan bahwa volume dan nilai transaksi QRIS mampu tumbuh secara tahunan lebih dari empat kali dari capaian 2023," terang Thomas. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan volume transaksi QRIS yang meningkat 208% YoY hingga Oktober 2024. Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI Mesah Roni Ginting menyatakan, peningkatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan tren volume transaksi QRIS di industri dalam setahun terakhir.
Baca Juga: QRIS untuk Digitalisasi Usaha Mikro Penggunaan layanan QRIS yang melonjak tersebut turut menyumbang pendapatan non bunga atau
fee based income pada BNI. Mengutip laporan bulanan BNI, perolehan pendapatan berbasis komisi tercatat mencapai Rp 8,60 triliun per Oktober 2024, atau tumbuh 2,40% YoY dibandingkan periode sebelumnya Rp 8,40 triliun. Meskipun tidak merinci berapa besar kontribusinya kepada pendapatan non bunga BNI, namun Mesah menyebut layanan QRIS BNI terus tumbuh setiap tahunnya dan menjadi salah satu kontributor
fee based income dengan pertumbuhan yang tinggi, sebesar 273% YoY.
"Proyeksi volume transaksi QRIS BNI hingga akhir tahun 2024 diproyeksikan tumbuh 218% sejalan dengan pertumbuhan tren industri volume transaksi QRIS," ungkap Mesah kepada Kontan, Kamis (21/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .