Transaksi ramai, Indonesia diharapkan jadi acuan harga timah dunia



KONTAN.CO.ID - BANGKA. Per Agustus 2019, resmi ada dua bursa yang memperdagangkan fisik timah di Indonesia, yakni PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI). Dengan demikian, perdagangan pasar timah di Indonesia semakin ramai. BBJ menggandeng PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sebagai lembaga penjamin.

Spesifikasi Timah Murni Batangan untuk tujuan ekspor yang wajib diperdagangkan di pasar fisik bursa berjangka adalah Timah Murni Batangan dengan kandungan kemurnian Stannum (Sn) paling rendah 99,9%.

Baca Juga: BBJ menyiapkan dua produk kontrak komoditas agro tahun depan


Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI berharap, dengan masuknya perdagangan fisik timah di BBJ, Indonesia bisa menjadi acuan harga timah dunia dan mengeser posisi London Metal Exchange (LME).

Sekadar informasi, saat ini, Indonesia menyumbang sekitar 23% pasar timah dunia. “Transaksi fisik timah yang diperdagangkan di BBJ terdapat adanya cetakan merek pada timah murni batangan sesuai dengan produsen masing-masing. Dengan hal tersebut, pembeli mendapatkan jaminan dan kejelasan terhadap produk yang dibelinya,” ujarnya.

Baca Juga: Wow, Transaksi Fisik Timah Batangan Melejit

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang menambahkan, pihaknya optimistis dengan potensi timah yang ada di Indonesia, khususnya di Bangka, perdagangan pasar fisik timah murni batangan akan terus berkembang. "Kami menargetkan sampai akhir 2020, total transaksi perdagangan pasar fisik timah akan mencapai 72.000 ton per tahun," jelasnya.

Transaksi timah

Sementara itu, sampai 25 Oktober 2019, tercatat terjadi total transaksi pasar fisik timah sebanyak 3.224 lot dengan total nilai transaksi sebesar US$ 261 juta. Di bulan Agustus, terjadi transaksi sebanyak 915 lot atau 4.575 ton dengan nilai transaksi US$ 73 juta. Sedangkan pada September mengalami kenaikan, dengan tercatat transaksi sebanyak 1.254 lot atau 6.270 ton senilai US$ 105 juta. Sedangkan di bulan Oktober, volume transaksi mencapai 1.055 lot dengan nilai transaksi sebesar US$ 84 juta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perdagangan Timah Ramai, Indonesia Diharapkan Jadi Acuan Harga" Penulis : Aprillia Ika Editor : Aprillia Ika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie