Transaksi remitansi Bank Mandiri menurun akibat tekanan pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) telah menekan bisnis remitansi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Jumlah dan volume transaksi pengiriman uang dari dan keluar negeri yang dilayani bank pelat merah ini mengalami penurunan.

Sepanjang Januari-April 2020, jumlah transaksi remitansi Bank Mandiri turun sebesar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Sedangkan dari sisi volume transaksi mengalami koreksi 7% YoY.

Baca Juga: OCBC NISP dorong bisnis bancassurance saat pandemi Covid-19


"Penurunan transaksi di atas menyebabkan fee based income (FBI) Bank Mandiri dari bisnis remitansi menurun sekitar 6%," ungkap SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang pada Kontan.co.id, Rabu (10/6).

Bila tren negatif akibat Covid-19 terus berlanjut, Gugie saat akrabnya, memperkirakan FBI transaksi remitansi akan mengalami penurunan hingga 7%-10% hingga akhir tahun.

Meski begitu, Bank Mandiri mempersiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menekan penurunan jumlah transaksi tersebut, diantaranya melalui beberapa program dan inisiatif yang diluncurkan pada semester 2 tahun ini.

Sebelumnya, perseroan juga telah membuat dua program taktikal yang disiapkan mulai April dan berlaku sampai Desember tahun ini untuk menekan penurunan transaksi remitansi.

Baca Juga: BPR minta nilai penjaminan LPS ditingkatkan jadi Rp 5 miliar, untuk apa?

Pertama, program outgoing remitansi atau transaksi keluar negeri dibuat program kirim 1 gratis 1 yang ditujukan untuk nasabah retail di channel cabang. Kedua, program internal untuk mendorong cabang untuk berusaha meningkatkan transaksi remitansi nasabah.

Gugie bilang, masih terlalu dini untuk mengukur keefektifan program tersebut saat ini, apalagi karena adanya pembatasan cabang yang buka selama masa pandemi. "Oleh karena itu, kami akan melakukan evaluasi kembali setelah 2-3 bulan program berjalan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi