KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) telah menekan bisnis perbankan, tidak hanya menekan dari sisi kualitas dan penyaluran kredit tetapi juga berdampak pada bisnis berbasis non bunga seperti jasa pengiriman uang antar negara atau remitansi. Penyebaran Covid-19 sudah semakin meluas. Negara-negara yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia juga telah terjangkit wabah tersebut sehingga mempengaruhi transaksi remitansi.
Baca Juga: Bunga deposito tertinggi 6%, bunga BCA 4,3%, Mandiri 6%, BRI 5,6%, BNI 5,6% PT Bank Mandiri Tbk misalnya telah mengalami penurunan transaksi rata-rata remitansi sebesar 6% hanya di bulan Januari 2020. Dari sisi negara, penurunan transaksi paling besaar terjadi dari daratan Tiongkok dan Hongkong yang terkoreksi hingga 20%. Secara volume transaksi tidak terlalu banyak mengalami perubahan, namun pendapatan
fee dari bisnis tersebut mengalami penurunan. "Penurunan transaksi ini berdampak pada berkurangnya
fee based dari bisnis
remittance sebesar 5% dibandingkan tahun lalu," ungkap
SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang pada Kontan.co.id, Senin (30/3). Sementara penyebaran Covid-19 makin pesat terjadi di bulan Februari dan Maret. Artinya, dampaknya terhadap penurunan transaksi bisnis remitansi akan lebih besar dibandingkan pada Januari. Meskipun begitu, Bank Mandiri masih optimis bisnis remitansi
retail menjanjikan tahun ini dengan potensi transaksi
incoming masih bersumber dari pekerja migran maupun ekspatriat yang berada di luar negeri. Potensi
outgoing juga masih besar karena nasabah masih mempercayai bank sebagai
channel utama dalam pengiriman uang ke luar negeri.
Baca Juga: Bos Bank BCA dan Dua Direksinya Beli Saham BBCA di Saat Harganya Turun Memang terdapat sinyal perlambatan ekonomi dari negara-negara yang menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) seperti Hong Kong, Malaysia dan Timur Tengah, tatapi Gumilang menyakini kebutuhan pengiriman uang ke di Indonesia akan segera kembali normal seperti sebelumnya. Untuk mendorong transaksi remitansi di tengah wabah Covid-19, Bank Mandiri masih membuka
channel transaksi dimana nasabah masih dapat bertransaksi di cabang maupun di
electronic channel. "Selain itu, kami juga menyiapkan beberapa program taktikal untuk transaksi
outgoing remittance yang akan berjalan mulai bulan April sampai Desember 2020." kata Gumilang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi