JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank DKI menyebut, sampai saat ini, mayoritas BPD masih belum tertarik melakukan transaksi repo. Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank DKI Jakarta mengatakan, mayoritas BPD masih lebih tertarik melakukan pinjaman bilateral alias pinjaman dengan bank-bank besar dibandingkan melalui skema repo. Sedangkan, pinjaman pembiayaan antar sesama BPD masih minim. Itu sebabnya, Bank DKI sebagai salah satu anggota Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) dalam setahun terakhir telah mengajak dan memprakarsai BPD untuk mulai aktif bertransaksi repo. "Kami yang ajak BPD secara massal untuk menandatangani GMRA (Global Master Repurchase Agreement) tahun lalu untuk mendukung itu," kata Sigit, Jumat (21/4).
Transaksi repo antar BPD masih minim
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank DKI menyebut, sampai saat ini, mayoritas BPD masih belum tertarik melakukan transaksi repo. Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank DKI Jakarta mengatakan, mayoritas BPD masih lebih tertarik melakukan pinjaman bilateral alias pinjaman dengan bank-bank besar dibandingkan melalui skema repo. Sedangkan, pinjaman pembiayaan antar sesama BPD masih minim. Itu sebabnya, Bank DKI sebagai salah satu anggota Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) dalam setahun terakhir telah mengajak dan memprakarsai BPD untuk mulai aktif bertransaksi repo. "Kami yang ajak BPD secara massal untuk menandatangani GMRA (Global Master Repurchase Agreement) tahun lalu untuk mendukung itu," kata Sigit, Jumat (21/4).