JAKARTA. Peringkat investment grade yang disematkan Standard & Poor's (S&P) terhadap Indonesia bulan lalu membuat investor lebih percaya diri berinvestasi di surat berharga negara (SBN). Ini terlihat dari transaksi SBN di pasar sekunder pada bulan Mei 2017 yang didominasi seri bertenor panjang. Merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), sepanjang Mei 2017, total volume transaksi SBN mencapai Rp 271,34 triliun. Rata-rata volume transaksi harian mencapai Rp 13,62 triliun. Sedangkan rata-rata frekuensi perdagangan harian 761 kali. Dari data tersebut, surat utang negara (SUN) seri FR0072 bertenor 20 tahun mencatatkan nilai transaksi terbesar, yakni Rp 36,65 triliun. Seri tersebut juga menjadi SUN yang paling sering ditransaksikan, yakni sebanyak 2.416 kali (lihat tabel).
Transaksi SUN tenor panjang makin ramai
JAKARTA. Peringkat investment grade yang disematkan Standard & Poor's (S&P) terhadap Indonesia bulan lalu membuat investor lebih percaya diri berinvestasi di surat berharga negara (SBN). Ini terlihat dari transaksi SBN di pasar sekunder pada bulan Mei 2017 yang didominasi seri bertenor panjang. Merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), sepanjang Mei 2017, total volume transaksi SBN mencapai Rp 271,34 triliun. Rata-rata volume transaksi harian mencapai Rp 13,62 triliun. Sedangkan rata-rata frekuensi perdagangan harian 761 kali. Dari data tersebut, surat utang negara (SUN) seri FR0072 bertenor 20 tahun mencatatkan nilai transaksi terbesar, yakni Rp 36,65 triliun. Seri tersebut juga menjadi SUN yang paling sering ditransaksikan, yakni sebanyak 2.416 kali (lihat tabel).