Transaksi timah dan CPO di ICDX meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia alias Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) mencatat pertumbuhan transaksi multilateral timah dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada November lalu. Kenaikan permintaan dari negara-negara konsumen menjadi katalis positif yang menggairahkan transaksi dua komoditas tersebut.

“Secara umum aktivitas perdagangan di ICDX relatif stabil di bulan November. Namun transaksi produk CPO dan TIN (timah) naik,” ujar Lamon Rutten Direktur Utama ICDX, Senin (18/12).

Menurutnya, dibanding bulan Oktober, transaksi CPO meningkat 1,96% dan transaksi timah tumbuh 3,68%. Selain karena ditopang tingginya permintaan, khusus untuk minyak sawit mentah, permintaanya semakin menguat karena adanya penurunan bea keluar CPO di Malaysia.


Meski begitu, hingga penghujung November 2017, transaksi emas masih tetap mendominasi perdagangan di ICDX. Dari total transaksi 17.616 lot, jumlah transaksi logam mulia itu mencapai 12.134. Sedangkan CPO menyusul pada 3.903 lot dan timah di 1.579 lot.

“Sejak awal tahun transaksi emas cukup mendominasi karena emas merupakan produk investasi yang cukup familiar,” terangnya.

Kata Lamon, dengan keputusan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan menjadi 1,5% pada pekan lalu, hal itu akan berpengaruh pada transaksi komoditas di ICDX. Dengan fungsinya sebagai aset yang dianggap aman, diperkirakan investasi masyarakat akan pindah ke emas ketika tingkat suku bunga menunjukkan kondisi ekonomi yang kurang baik.

Sementara itu dalam 11 bulan terakhir ini, timah mencatatkan jumlah transaksi yang paling minim. Lantaran tergolong produk dengan segmen terbatas dan merupakan kontrak fisik yang berorientasi ekspor tidak banyak yang melakukan transaksi multilateral untuk timah.

“Namun kalau dilihat dari nilai transaksinya, produk ini memberi kontribusi yang relatif besar dibanding lainnya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini