Transaksi Transfer Antarbank BNI Sudah Didominasi BI-Fast



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus mencatatkan peningkatan transaksi BI-Fast. Hingga Oktober 2022, sebagian besar transaksi transfer antarbank di BNI sudah dilakukan lewat BI-Fast.

Okki Rushartomo Budiprabowo, Sekretaris Perusahaan BNI mengatakan, total transaksi tranfer antarbank di BNI mencapai 70 juta sepanjang Januari-Oktober 2022. Lebih dari 55% dari transaksi itu dilakukan lewat BI-Fast.

"Transaksi BI-Fast per hari tumbuh signifikan sejak dijadikan opsi teratas transfer antarbank di BNI Mobile Banking," kata Okki pada Kontan.co.id, Rabu (23/11).


Hingga akhir tahun, BNI menargetkan transaksi BI-Fastakan mencapai lebih dari 6 Juta transaksi per bulan. Ia bilang, perseroan akan fokus untuk meningkatkan experience dalam bertransaksi menggunakan BI-Fast.

Baca Juga: Promo Kartu BNI, Diskon Hotel & Pesawat Domestik s.d Rp200.000 di Mister Aladin

Hal itu dilengkapi terus melakukan edukasi dan program atensi kepada Nasabah untuk mendorong pertumbuhan transaksi murah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kami proyeksikan transaksi dengan BIFast akan mencapai pangsa pasar 80% dari transfer antarbank.Hal ini dikarenakan nasabah mendapat kenyamanan dan kemudahan dengan layanan transfer BI-Fast yang cepat, mudah, murah, aman," pungkas Okki.

Transfer antar bank dengan BI-Fast diminati lantaran biayanya jauh lebih murah dari transfer online sebesar Rp 6.500. Tarif transfer BI-Fast saat ini ditetapkan maksimal Rp 2.500.

Dari jumlah itu, Bank Indonesia (BI) membebankan biaya kepada peserta sebesar Rp 19, sedangkan sisanya Rp 2.481 akan menjadi pendapatan bank sebagai issuer/pengirim.

Sementara total, Bank Indonmencatatkan transaksi BI-Fast sejak diimplentasikan hingga Oktober 2022 mencapai 414 juta transaksi dengan volume Rp 1.393 triliun.

Sehingga jika dikalikan dengan fee Rp 2.481 per transaksi yang didapat bank sebagai issuer dan perusahaan switching yang menyediakan multi-tenancy infrastruktur BI-Fast telah mencapai Rp 1,02 triliun.

Doni P Joewono, Deputi Gubernur BI, mengatakan transaksi BI-Fast ini akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan akan bertambahnya jumlah peserta ke depan.

Baca Juga: Bank BNI Optimalkan Layanan Digital Bagi Nasabah yang di Wilayah Gempa Cianjur

"Kami meyakini sampai akhir tahun transaksinya akan melebihi 450 juta dengan volume lebih dari Rp 1.500 triliun," ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (17/11).

Untuk bisa menembus target itu, BI akan terus mendorong peningkatan jumlah peserta.  Doni bilang, pada akhir tahun ini akan ada 29 peserta baru yang akan masuk dalam batch atau gelombang 5.

Saat ini, jumlah peserta BI-Fast sudah mencapai 77 yang terdiri dari 76 bank dan satu non bank yakni KSEI. Dengan dibukanya peserta batch 5 maka nantinya akan ada total 106 peserta yang mewakili 87% dari pangsa pasar sistem pembayaran ritel nasional.  

Sebelumnya, BI berencana mengkaji penurunan biaya transfer BI-Fast yang ditanggung nasabah seiring dengan pesatnya perkembangan transaksinya. Hal itu sejalan dengan upaya BI untuk menghadirkan pembayaran yang lebih murah bagi nasabah.

Baca Juga: BNI Kaji Pengucuran Insentif untuk Pinjaman Portofolio Hijau

Namun, Doni mengatakan rencana itu masih akan terus review ke depan. Saat ini fokus BI masih ingin memperluas fitur BI-Fast. Untuk menjadi peserta BI-Fast, ada tiga alternatif yang diberikan BI saat ini yakni investasi infrastruktur sendiri, sharing infrastruktur fisik, dan sharing multitenancy dengan pihak ketiga.  

Ke depan, BI akan menambah satu cara lagi yakni dengan koneksi API Gateaway.  Jika bank berinvestasi sendiri maka biaya BI-Fast yang dibayarkan nasabah per transaksi setelah dikurangi setoran ke BI masuk semua ke kantong bank tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto