JAKARTA. Pasar saham yang cenderung terkoreksi sejak April 2014 lalu membuat minat perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun. Alhasil, bisnis broker terseret pelemahan pasar. Perusahaan sekuritas melakukan efisiensi untuk tetap bertahan. Marciano Herman, Presiden Direktur PT Danareksa Sekuritas bilang, bisnis harus tetap berjalan meskipun kondisi pasar modal sedang tidak bergairah. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya fokus pada manajemen alokasi sumber daya. Danareksa juga menyusun strategi portofolio serta mendiversifikasi bidang usaha, sehingga di saat satu bisnis sedang lesu, bisnis yang lain tetap dapat menopang perusahaan. "Per akhir Juni, volume transaksi rata-rata harian kami turun sekitar 5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun pada bisnis investment banking tetap bertumbuh," terang Marciano kepada KONTAN.
Transaksi turun, broker mulai berhemat
JAKARTA. Pasar saham yang cenderung terkoreksi sejak April 2014 lalu membuat minat perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun. Alhasil, bisnis broker terseret pelemahan pasar. Perusahaan sekuritas melakukan efisiensi untuk tetap bertahan. Marciano Herman, Presiden Direktur PT Danareksa Sekuritas bilang, bisnis harus tetap berjalan meskipun kondisi pasar modal sedang tidak bergairah. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya fokus pada manajemen alokasi sumber daya. Danareksa juga menyusun strategi portofolio serta mendiversifikasi bidang usaha, sehingga di saat satu bisnis sedang lesu, bisnis yang lain tetap dapat menopang perusahaan. "Per akhir Juni, volume transaksi rata-rata harian kami turun sekitar 5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun pada bisnis investment banking tetap bertumbuh," terang Marciano kepada KONTAN.