KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Ramadan dan libur lebaran 2019 mampu mendongkrak transaksi uang elektronik. Alhasil transaksi non-tunai di perbankan semakin mengalami peningkatan. Transaksi uang elektronik PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) yakni kartu TapCash misalnya melonjak sekitar 30% dibandingkan kondisi normal menjadi 132.060 transaksi per hari. "Sementara rata-rata transaksi kartu TapCash saat kondisi normal sekitar 101.000 per hari." ungkap Vice President E-Channel Bank BNI Fajar Kusuma Nugraha pada Kontan.co.id, Selasa (11/6).
BNI akan terus berupaya meningkatkan transaksi TapCash dengan memperbanyak akseptasi transaksi. Saat ini, kartu elektronik ini sudah bisa digunakan di seluruh ruas tol, moda transportasi, parkiran, merchant ritel modern, dan penyeberangan Feri (ASDP). Fajar bilang, akseptasi diperluas tahun ini di seluruh merchant EDC BNI, seluruh perparkiran baik operator swasta maupun non swasta, Agen46 dalam mendukung cashless society di Bisnis UMKM, Wahana Entertainment dan tempat akseptasi lainnya. Sampai akhir tahun, BNI menargetkan penjualan kartu TapCash baru bisa mencapai 8 juta. Adapun transaksi ditargetkan mencapai 82 juta transaksi atau meningkat 164% dari tahun 2018. Sementara PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) mencatatkan transaksi uang elektronik lewat kartu Flazz meningkat 53% selama bulan Ramadan dan libur lebaran 2019 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, transaksi Flazz meningkat tajam karena liburan lebaran tahun ini pemudik banyak menggunakan transportasi pribadi lantaran jalan tol sudah tersambung. "Selama libur lebaran, transaksi harian BCA mencapai tertinggi Rp 32 juta, meningkat 25% dari tahun lalu yang hanya Rp 27 juta. Dari transaksi itu yang paling menonjol peningkatannya dari kartu Flazz." jelas Jahja. Lalu PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) mencatatkan pertumbuhan volume transaksi e-Money 7%-10% selama periode liburan lebaran dibandingkan tahun lalu. Sementara sepanjang Januari-Mei 2019, bank pelat merah ini telah mencatatkan volume transaksi uang elektronik sebesar Rp 6,2 triliun.
Untuk terus meningkatkan transaksi e-Money tahun ini, SEVP Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, pihaknya akan terus memperluas akseptansi transaksi di jalur Pariwisata & Pendidikan, serta meningkatkan penjualan kartu e-Money melaui Penjualan di beberapa Toko Online. Hingga akhir tahun, Bank Mandiri menargetkan volume transaksi e-Money Bank Mandiri bisa mencapai Rp 14 triliun- Rp15 triliun. Untuk sarana Top Up sendiri, Bank Mandiri juga memperkenalkan terobosan terbaru yaitu Top Up eMoney melalui beberapa Toko Online seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee." kata Thomas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto