KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan berbasis komisi alias fee based income sejumlah bank sepanjang tahun lalu tumbuh tinggi. Kenaikan ini salah satunya ditopang dari transaksi valuta asing (valas) perbankan berkat masifnya transaksi ekspor dan impor oleh debitur. Direktur Tresuri dan Perbankan Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Rico Rizal Budidarmo mengatakan, sepanjang tahun lalu transaksi valas menyumbang setidaknya 5% dari total FBI perseroan. "Porsi terbesar dari FBI tersebut dihasilkan dari transaksi dengan nasabah eksportir dan importir," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1). Catatan saja, tahun lalu BNI mencatatkan total fee based sebesar Rp 9,61 triliun atau naik 3,3% dari tahun 2017 senilai Rp 9,3 triliun. Dari jumlah tersebut, transaksi trade finance setidaknya menyumbang fee hingga Rp 1,2 triliun per akhir tahun lalu, meningkat dari Rp 1,01 triliun di 2017 atau tumbuh 18,5%.
Transaksi valas menopang pendapatan komisi bank tahun lalu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan berbasis komisi alias fee based income sejumlah bank sepanjang tahun lalu tumbuh tinggi. Kenaikan ini salah satunya ditopang dari transaksi valuta asing (valas) perbankan berkat masifnya transaksi ekspor dan impor oleh debitur. Direktur Tresuri dan Perbankan Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Rico Rizal Budidarmo mengatakan, sepanjang tahun lalu transaksi valas menyumbang setidaknya 5% dari total FBI perseroan. "Porsi terbesar dari FBI tersebut dihasilkan dari transaksi dengan nasabah eksportir dan importir," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1). Catatan saja, tahun lalu BNI mencatatkan total fee based sebesar Rp 9,61 triliun atau naik 3,3% dari tahun 2017 senilai Rp 9,3 triliun. Dari jumlah tersebut, transaksi trade finance setidaknya menyumbang fee hingga Rp 1,2 triliun per akhir tahun lalu, meningkat dari Rp 1,01 triliun di 2017 atau tumbuh 18,5%.