JAKARTA. Selama enam bulan pertama tahun ini, transaksi perumahan di Tangerang anjlok 24% atau berkurang 15 unit per bulan ketimbang semester 2 tahun 2013. Meskipun demikian, menurut riset Cushman and Wakefield Indonesia, Tangerang tetap tercatat sebagai wilayah paling aktif dalam pembangunan perumahan. "Penurunan transaksi penjualan tersebut merupakan dampak implementasi peraturan BI mengenai kenaikan suku bunga dan uang muka," ujar Senior Associate Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, kepada Kompas.com, Selasa (14/10) kemaren. Tren penurunan itu tak hanya terjadi dalam segmen transaksi. Tingkat hunian rumah di wilayah ini juga mengalami kemerosotan 0.7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu menjadi 83.6 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembeli rumah di kawasan tersebut lebih banyak didominasi investor.
Transaksi penjualan rumah di Tangerang anjlok 24%
JAKARTA. Selama enam bulan pertama tahun ini, transaksi perumahan di Tangerang anjlok 24% atau berkurang 15 unit per bulan ketimbang semester 2 tahun 2013. Meskipun demikian, menurut riset Cushman and Wakefield Indonesia, Tangerang tetap tercatat sebagai wilayah paling aktif dalam pembangunan perumahan. "Penurunan transaksi penjualan tersebut merupakan dampak implementasi peraturan BI mengenai kenaikan suku bunga dan uang muka," ujar Senior Associate Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, kepada Kompas.com, Selasa (14/10) kemaren. Tren penurunan itu tak hanya terjadi dalam segmen transaksi. Tingkat hunian rumah di wilayah ini juga mengalami kemerosotan 0.7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu menjadi 83.6 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembeli rumah di kawasan tersebut lebih banyak didominasi investor.